Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, mengklaim serangan Bondi adalah “operasi tipu daya” yang dilakukan oleh ‘Israel’.
Seorang pejabat militer senior Iran menuduh ‘Israel’ berada di balik serangan Sydney yang terjadi awal bulan ini, dan menggambarkan insiden tersebut sebagai upaya yang disengaja untuk memproyeksikan citra antisemitisme dan mengalihkan perhatian dari tekanan internal.
Berbicara pada upacara wisuda perwira Garda Revolusi Iran, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengklaim serangan itu adalah “operasi penipuan” yang dilakukan oleh ‘Israel’, menurut televisi pemerintah Iran.
Tuduhan operasi “bendera palsu” (false flag)
Mousavi mengatakan penargetan para perayaan Yahudi di Sydney dirancang untuk “menciptakan citra antisemitisme” dan memengaruhi opini publik global. Ia menuduh serangan itu bertujuan untuk mengekang apa yang ia sebut sebagai migrasi balik dan untuk menenangkan keresahan internal.
“Seperti yang Anda lihat beberapa hari yang lalu, rezim Zionis menembak dirinya sendiri,” kata Mousavi. “Serangan teroris ini dilakukan untuk mencegah migrasi balik, meredakan gangguan internal, dan menyebarkan narasi antisemitisme.”
Ia menambahkan bahwa ‘Israel’, menurut kata-katanya, telah melakukan operasi serupa di masa lalu untuk menggambarkan dirinya secara internasional sebagai korban.
Insiden Sydney
Serangan itu terjadi pada 14 Desember 2025 selama perayaan Hanukkah di Pantai Bondi di New South Wales. Jumlah korban dilaporkan 15 orang tewas, dan 1 pelaku tewas.
Hanukkah memperingati kemenangan Makabe atas Kekaisaran Seleukia pada tahun 165 SM dan dirayakan tahun ini dari tanggal 14 hingga 22 Desember 2025.
Para pejabat Australia belum menanggapi klaim Mousavi secara publik. Otoritas Australia belum mengkonfirmasi keterlibatan asing dalam serangan tersebut.
Pernyataan Iran tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan regional dan mengikuti pola retorika tajam antara Teheran dan ‘Israel’, khususnya sejak perang ‘Israel’ di Gaza.
Sumber:
Komentar