Masyarakat mungkin terpesona dengan tampilan Sherly Tjoanda, namun penjelasan JATAM ini bikin kaget

SISI LAIN SHERLY TJOANDA

Masyarakat mungkin terpesona dengan tampilan Sherly, apalagi kalau sudah menyelam dengan pakaian putri duyung, namun penjelasan JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) Maluku Utara ini perlu dicermati 😴

Sherly Tjoanda Gubernur Maluku Utara ternyata pemilik 74% saham perusahaan nikel PT Karya Wijaya di Maluku Utara.

“Elit ekonomi bisa menggunakan kekayaan mereka untuk merebut kekuasaan politik, lalu menggunakan kekuasaan itu untuk menjaga dan memperluas kekayaan mereka.” — Daron Acemoglu & James A. Robinson, Why Nations Fail (2012)

Fenomena Sherly Tjoanda—di mana pemilik saham mayoritas tambang menjadi gubernur—adalah contoh nyata dari institusi ekstraktif. Sherly Tjoanda bukan hanya Gubernur Maluku Utara. Ia juga pemegang 71% saham di PT Karya Wijaya, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah kekuasaannya sendiri.

Ironisnya, satu dari dua izin tambang PT Karya Wijaya keluar hanya 41 hari setelah dia menang Pilkada. Bukan spekulasi: datanya tercatat resmi di MODI ESDM.

“Ketika tambang dan kekuasaan menyatu, yang terkubur bukan hanya nikel, tapi juga KEADILAN.”

Dalam kasus kriminalisasi 11 warga adat Maba Sangaji yang berjuang mempertahankan hutan dan sungai dari kerakusan tambang nikel, Sherly justru “memfitnah” warga sekaligus membela tambang nikel.

Lesson learnt: jangan terlalu cepat jatuh kagum pada politisi populis.

Sumber: https://www.instagram.com/p/DPORLUBk1xo/?img_index=1

Komentar