Laporan Wall Street Journal: Popularitas Hamas Meningkat Pasca-Gencatan Senjata

šŸ”“Sebuah laporan baru dari Wall Street Journal menyatakan bahwa perkembangan terbaru di Jalur Gaza menunjukkan peningkatan signifikan dalam dukungan publik terhadap Hamas setelah gencatan senjata, meskipun kelompok tersebut sebelumnya menghadapi kritik luas selama perang.

Menurut laporan yang ditulis oleh Sudarsan Raghavan dan Suha Maayeh, perubahan suasana publik ini memperumit rencana Presiden AS Donald Trump yang bertujuan melucuti senjata Hamas dan menyingkirkannya dari peran politik di masa depan sebagai imbalan atas penarikan bertahap pasukan ā€˜Israel’ dan pembentukan pasukan keamanan internasional.

Dengan dimulainya gencatan senjata dan mundurnya sebagian pasukan ā€˜Israel’, Hamas mulai menurunkan kembali pasukannya ke jalan-jalan sebagai aparat polisi dan keamanan internal. Mereka menargetkan penjahat dan pelaku pencurian setelah berbulan-bulan terjadi kekacauan dan meningkatnya aktivitas geng.

Banyak warga Gaza, termasuk mereka yang mengkritik Hamas, menilai langkah tersebut sebagai upaya nyata untuk mengembalikan ketertiban setelah periode panjang penjarahan dan kriminalitas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga dikutip mengatakan bahwa tingkat penjarahan atau penyitaan bantuan menurun drastis, dari lebih dari 80 persen sebelum gencatan menjadi sekitar 5 persen pada bulan terakhir.

Stabilitas relatif ini, menurut para penulis, membantu Hamas memperbaiki citranya. Survei terbaru dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menunjukkan bahwa 51 persen penduduk Gaza memberikan penilaian positif terhadap kinerja Hamas selama perang, naik dari 43 persen pada Mei.

Laporan itu menambahkan bahwa dukungan elektoral potensial bagi Hamas meningkat menjadi 41 persen, angka tertinggi sejak akhir 2023, walaupun survei tetap sulit dilakukan karena kerusakan yang luas.

Survei yang sama menunjukkan bahwa 55 persen warga Gaza menolak pelucutan senjata Hamas, sementara 52 persen menolak masuknya pasukan internasional untuk menjalankan misi tersebut.

Laporan Wall Street Journal mencatat bahwa ketakutan akan kekacauan, keinginan akan keamanan, dan kebutuhan akan kehidupan normal merupakan faktor utama yang mendorong warga untuk tetap mendukung Hamas sebagai kelompok bersenjata dalam situasi saat ini.

Para analis yang dikutip dalam laporan mengatakan bahwa sikap publik tersebut dipengaruhi oleh kekhawatiran atas tidak adanya otoritas alternatif yang mampu menegakkan keamanan, di tengah munculnya berbagai kelompok bersenjata selama perang.

Di lapangan, Hamas kini menguasai sekitar 47 persen wilayah Gaza yang berada di sebelah barat ā€œgaris kuning,ā€ sementara Israel mempertahankan kontrol atas wilayah lainnya.

Meskipun rencana Trump berhasil menghentikan sebagian besar pertempuran, rencana tersebut secara tidak langsung memberi Hamas ruang untuk memperkuat posisinya di wilayah yang masih mereka kendalikan, di tengah ketiadaan aktor Palestina lain yang siap mengambil alih tanggung jawab.

Laporan itu menyimpulkan bahwa Hamas kemungkinan akan tetap mendapat dukungan masyarakat hingga muncul entitas politik atau keamanan lain yang dianggap mampu menjaga stabilitas di Gaza.

Sumber: arrahmah.id

Komentar