Konstatin Ganich Bunuh Diri Setelah Kalah Lebih Dari Rp 400 Miliar

Pasar mata uang kripto mengalami kejatuhan paling tajam dalam beberapa bulan terakhir setelah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif impor terhadap China.
Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran global terhadap hubungan dagang kedua negara adidaya itu, sekaligus menimbulkan efek domino di pasar keuangan digital.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, kapitalisasi pasar kripto anjlok sekitar USD 19 miliar atau setara Rp 300 triliun, menyebabkan jutaan trader di seluruh dunia mengalami kerugian besar-besaran. Aset seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana turun drastis akibat aksi jual panik di tengah sentimen negatif pasar.

Di tengah gejolak tersebut, kabar duka datang dari Ukraina. Seorang trader dan influencer kripto ternama, Konstantin Ganich, yang dikenal dengan nama daring Kostya Kudo, ditemukan tewas di dalam mobil Lamborghini-nya pada Sabtu (11/10) dini hari waktu setempat.

Menurut laporan Crypto Briefing, Ganich dikenal aktif mempromosikan strategi perdagangan kripto dan memiliki ribuan pengikut di berbagai platform, termasuk Telegram dan YouTube. Namun, sumber dekatnya menyebutkan bahwa ia sempat mengalami kerugian besar sekitar USD 30 juta atau setara Rp 500 miliar setelah pasar anjlok akibat pernyataan Trump.

Kematian Ganich pun memicu keprihatinan di kalangan komunitas kripto internasional. Banyak pihak menyoroti tekanan psikologis dan beban mental yang dialami para trader dan influencer, terutama di tengah volatilitas ekstrem seperti saat ini.

Pihak berwenang di Ukraina telah mengonfirmasi penemuan jasad Ganich dan saat ini penyelidikan penyebab kematian masih berlangsung.
Sementara itu, komunitas kripto global menyerukan agar para investor lebih memperhatikan kesehatan mental dan manajemen risiko dalam menghadapi pasar yang tidak stabil.

Komentar