




Saya sungguh ikut bersimpati kepada pejabat-pejabat yang dijarah. Aksi kekerasan itu tidak dibenarkan.
Tapi bro, nggak semua rakyat itu bego. Fans elu, yg joget2, mungkin iya, tapi tdk semua rakyat Indonesia akan menelan mentah2 semua ucapan kalian.
Nah, buat yg mau tahu, buka google, ketikkan ELHKPN, nanti nemu website resmi milik KPK, yang mendaftar laporan kekayaan semua pejabat di negeri ini. Klik akses laporan, masukkan nama pejabatnya. Website ini sih barusan sy cek offline, tapi sdh banyak yg lihat laporan kekayaan Eko Patrio.
Berikut daftar kekayaannya per September 2024:
Jakarta Selatan:
- Bangunan seluas 82 m² senilai Rp4.500.000.000,
- Tanah dan Bangunan seluas 694 m²/500 m² senilai Rp70.000.000.000.
Jakarta Timur:
- Tanah dan Bangunan seluas 810 m²/200 m² senilai Rp32.867.850.000,
- Tanah dan Bangunan seluas 261 m²/170 m² senilai Rp2.250.000.000,
- Tanah dan Bangunan seluas 261 m²/170 m² senilai Rp2.319.755.000,
- Tanah dan Bangunan seluas 1.400 m²/1.207 m² senilai Rp14.812.375.000,
- Tanah seluas 2.280 m² senilai Rp15.973.815.000,
- Tanah seluas 450 m² senilai Rp725.000.000.
Bogor:
- Tanah seluas 11.470 m² senilai Rp 14.291.968.000.
Nganjuk:
- Tanah seluas 753 m² senilai Rp96.384.000.
- Tanah dan Bangunan seluas 1.367 m²/500 m² senilai Rp139.977.000.
- Tanah seluas 281 m² senilai Rp57.512.000.
Karangasem:
- Tanah seluas 5.900 m² senilai Rp8.000.000.000.
Maka, dengan properti sebanyak ini, elu bilang ngontrak di pinggiran Jakarta, bla bla, bingung maksudnya. Elu jatuh miskin atau bagaimana? Ayolah, hal2 begini dikurangi dikit. Kenapa sih rakyat ngamuk kemarin, karena ucapan kalian, tingkah kalian.
Dan terus-terang saja nih ya, LHKPN ini banyak yg bohong! Mulai dari jumlah aset, pun nilai real aset tsb. Silahkan kalian comot nama pejabat polisi, tentara, sipili, random saja, masukkan namanya, lihat daftar asetnya. Masa aset2 tanah bangunan cuma 200 juta, sengaja dia kecilkan, biar tdk menarik perhatian. Utk LHKPN Eko Patrio ini masih masuk akal nilai aset2nya.
Jika betulan diperiksa detail fakta2 di lapangan soal LHKPN pejabat, lantas yg bohong, yg sengaja mengecilkan nilai asetnya di penjara, wah wah, bisa bubar Indonesia.
*Tere Liye







Komentar