Nama Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. mendadak ramai dibicarakan setelah dikabarkan menjadi kandidat Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lantas, seperti apa sosoknya? Simak informasi tentang profil Arif Satria dalam artikel berikut ini.
Arif Satria diisukan bakal menjadi Kepala BRIN untuk menggantikan Laksana Tri Handoko yang didesak mundur.
Diketahui, Laksana dilantik menjadi Kepala BRIN pada 18 April 2021 oleh Presiden Joko Widodo. Pada 30 Januari 2023, Komisi VII DPR melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) mendesak pencopotan Kepala BRIN lantaran dianggap tidak profesional.
Berikutnya, pada 27 Mei 2025, sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup BRIN juga menggelar unjuk rasa dengan tuntutan pencopotan Laksana sebagai Kepala BRIN karena bertindak tidak transparan sekaligus sewenang-wenang.
Memasuki pekan ketiga September 2025, muncul kembali isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto. Dalam isu tersebut, tersiar kabar bahwa Kepala BRIN Laksana Tri Handoko akan dicopot, dan sosok yang diisukan bakal menggantikan posisinya adalah Arif Satria.
Profil Arif Satria
Profil Arif Satria adalah seorang akademisi sekaligus Rektor Institute Pertanian Bogor (IPB). Pria kelahiran Pekalongan, 17 September 1971 ini memiliki latar belakang ilmu ekonomi pertanian, sosiologi pedesaan, dan kebijakan kelautan.
Selama duduk di bangku sekolah, Arif selalu menjadi siswa berprestasi dan siswa teladan, mulai dari tingkat SMP 1986 hingga tingkat SMA 1989. Tak hanya itu, Arif juga aktif beroganisasi, dan sudah menjadi ketua OSIS sejak SMP.
Setelah tamat SMA pada 1990, Arif melanjutkan studi ke jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB. Ia diterima di kampus tersebut melalui jalur undangan.
Semasa kuliah, Arif aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti Presidium Senat Mahasiswa IPB, National Director, dan Pendiri International Association of Student in Agricultural and Relate Science Indonesia.
Usai meraih gelar Sarjana, Arif mengambil program magister di kampus yang sama. Akan tetapi, kali ini Arif menekuni Sosiologi Pedesaan. Berikutnya, ia melanjutkan studi ke jenjang doktoral di Kagoshima University Jepang. Arif masuk ke Departemen Ilmu Sosial Kelautan dan meraih gelar doktor pada 2006.
Arif juga tercatat pernah menjadi bagian dari organisasi internasional, seperti Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada pada 2004, serta Lab. Of International Marine Policy, Kagoshima University, Jepang pada 2000.
Pada 2010, Arif dipercaya memimpin Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. Jabatan tersebut diembannya hingga tahun 2017. Ia juga pernah menjadi Visiting Fellow di University of British Columbia, Kanada, dikutip dari laman resmi IPB.
Setelah tak lagi menjadi dekan, Arif terpilih sebagai Rektor IPB pada 2017 dan kembali terpilih untuk periode kedua dengan masa bakti 2023-2028.
Selain menjadi Rektor IPB dan anggota Pansel KPK, Arif tercatat pernah menduduki berbagai jabatan strategis, antara lain Komisaris Utama PTPN Holding, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2012-2019, Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013-2017), dan Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (2001-2022).
Arif Satria juga pernah menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia pada 2020 dan menjadi delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Rio +20 yang diselenggarakan United Nation (PBB) di Brasil pada 2012.








Komentar