Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, kembali mencuri perhatian publik usai menolak usulan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp1,7 miliar. Anggaran tersebut diajukan hanya untuk identifikasi jalan rusak di wilayah Maluku Utara. Menurut Sherly, nominal tersebut terlalu besar dan bisa diatasi dengan cara yang lebih sederhana serta tanpa membebani kas daerah.
Alih-alih menyetujui pengajuan tersebut, Sherly memilih langkah kreatif. Ia membuat video sosialisasi yang mengajak masyarakat melaporkan kondisi jalan rusak di daerah masing-masing. Hasilnya cukup mengejutkan: dalam waktu singkat, terkumpul sekitar 270 laporan dari warga berupa video dan dokumentasi kondisi jalan yang rusak.
“Rp1,7 miliar itu banyak banget. Saya bikin video sosialisasi, langsung ada ratusan laporan masuk. Dinas PU kan nggak punya cara seperti ini,” ujar Sherly, dikutip dari sejumlah pemberitaan.
Langkah ini menuai banyak pujian. Selain menghemat anggaran hingga miliaran rupiah, metode pelibatan masyarakat juga dinilai lebih efektif. Warga merasa dilibatkan secara langsung dalam pembangunan daerah, sementara pemerintah memperoleh data riil di lapangan tanpa perlu menggelontorkan dana besar.
Meski demikian, sejumlah pengamat menilai, metode laporan masyarakat tetap perlu diverifikasi agar tidak terjadi tumpang tindih data. Identifikasi resmi biasanya menggunakan survei teknis dan pemetaan GIS, yang memiliki standar akurasi lebih tinggi. Namun, cara cepat dan murah yang dilakukan Sherly bisa menjadi alternatif cerdas di tahap awal pemetaan.
Sherly Laos sendiri baru menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara sejak Februari 2025. Sejak awal kepemimpinannya, ia dikenal vokal soal efisiensi anggaran dan transparansi birokrasi. Keputusan memangkas biaya identifikasi jalan ini semakin menguatkan citranya sebagai pemimpin muda yang inovatif dan berani melawan pola lama.
Tak heran, langkah Sherly pun ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet menyebut kebijakan ini sebagai bukti nyata bahwa pemimpin daerah bisa kreatif dan tidak selalu bergantung pada anggaran besar.







Komentar