Sebuah kejutan besar bagi Israel, Hamas membunuh komandan milisi paling terkemuka yang didukung Israel, Yasser Abu Shabab.
Ini terjadi hanya beberapa hari setelah milisi Abu Shabab merilis video yang menunjukkan penangkapan dan penyiksaan para pejuang Al-Qassam, yang kemudian diserahkan kepada Israel.
Milisi tersebut terlibat dalam pencurian bantuan dan penangkapan warga Palestina atas nama Israel, termasuk Tasneem Al-Hams, putri Dr. Marwan Al-Hams.
Ia adalah komandan paling dicari oleh faksi-faksi bersenjata Palestina. Ia menjadi sasaran jauh di dalam Rafah (yang dikuasai Israel), di luar garis kuning. Ini bukan upaya pertama pembunuhannya. Pada bulan Oktober, unit Radea (unit khusus Hamas yang menangani para pengkhianat/agen Israel) mencoba membunuhnya tetapi gagal karena patroli IDF.
Kamp Yaseer Abu Shahab terletak jauh di dalam Rafah yang diduduki Israel, jauh di luar garis kuning dan dilindungi oleh IDF. Koordinat: 31.2671188,34.2929778
Pembunuhan tersebut merusak rasa perlindungan yang diberikan Israel kepada milisi yang bekerja sama. Ketika seorang tokoh yang digambarkan sebagai “agen paling terkemuka” tidak dapat dilindungi, hal itu mengirimkan pesan negatif kepada para pemimpin milisi lain yang mengandalkan payung perlindungan yang sama, yang berpotensi mengikis kepercayaan dan kerja sama mereka.
Unit Radea Hamas telah menerbitkan gambar Abu-Shahab ini dengan keterangan “Seperti yang telah kami katakan, Israel tidak dapat melindungi Anda”.

Rincian pembunuhan Yasser Abu Shabab, sebagaimana dilaporkan oleh sumber-sumber berbahasa Ibrani:
- Laporan menunjukkan bahwa operasi tersebut dilakukan melalui tipu daya yang direncanakan dengan cermat. Hamas berhasil merekrut salah satu anggota Abu Shabab dan menampilkannya sebagai bagian dari jaringan Abu Shabab.
- Setelah mendapatkan kepercayaan dari Abu Shabab dan wakilnya, Ghassan al-Dahini, ia menjadi orang dalam, yang memungkinkannya menjalankan misi pada saat yang tepat.
- Yasser Abu Shabab dipindahkan ke Rumah Sakit Soroka Israel dalam kondisi kritis sebelum akhirnya meninggal dunia karena luka-lukanya.
- Wakilnya, al-Dahini, mengalami luka serius dan masih menjalani operasi yang rumit.








Komentar