Jika saja Sheikh Ahmad Yassin tidak mendirikan HAMAS tahun 1987, mungkin palestina hari ini hanya tinggal nama.
Dulu orang orang palestina hanya memiliki kemampuan melempar batu dan ketapel. Tidak ada kemampuan membuat rudal, roket, drone, dll.
Kalau saja pilihan senjata tidak diambil HAMAS, dan Intifada jilid I dan II tidak meletus, mungkin tanah Palestina hari ini sudah dikuasai 100% oleh Israel.
Diplomasi dan lomba pidato pemimpin Arab baik di OKI atau di forum PBB sama sekali tidak membuahkan hasil apapun puluhan tahun. Gaza masih tegak berdiri karena senjata bukan karena lomba pidato.
Tepi Barat hari ini yang dikuasai FATAH pimpinan boneka Mahmoud Abbas adalah tanah tanpa kedaulatan, tanpa senjata, tanpa perlawanan, dan secara de facto adalah otoritas Israel.
Gaza yang luasnya hanya 365 km persegi adalah tanah Palestina dengan kedaulatan penuh, dijaga oleh 80.000 tentara keamanan, polisi dan tentara HAMAS. Menaungi lebih kurang 2,5 juta penduduk.

Tanah seluas 365 km persegi itu, punya kedaulatan, punya pemimpin, punya gedung parlemen, anggota DPR, punya senjata, punya militer, dan menang pemilu secara demokratis 2006. Walaupun dunia tidak mengakui nya. Hanya Gaza yang masih benar-benar berdaulat. Itu Karena senjata bukan karena Retorika.
Kedaulatan hanya akan tegak dengan perlawanan dan senjata, begitulah sejarah bangsa bangsa ditulis, tidak ada bangsa yang gratisan mendapatkan kedaulatan atau kemerdekaan mutlak.
Ratusan kali diplomasi dan rapat, ratusan kali perjanjian ini itu dengan Israel. Puluhan kali lomba pidato di PBB, Hasilnya tanah Palestina hilang 80%. Senjata yang membuat Gaza masih tegak bahkan saat dikeroyok oleh Israel, eropa dan AS sebagai yang terdepan.
Palestina masih bergolak karena masih ada perlawanan para pejuang, yang terus memukul lawan dengan pemahaman Geopolitik yang matang.
Tanpa ada HAMAS dan faksi senjata lainnya di Palestina, sudah lama Palestina hilang dari peta. Tanpa ada kelompok kelompok yang terus melawan seperti kelompok H di Lebanon dan H di Yaman, atau HAMAS dan PIJ di Gaza. Palestina sudah lama hilang dari obrolan Geopolitik karena sudah jatuh ke tangan zionist 100%.
Ini bukti puluhan tahun, bahwa isu Palestina tidak akan ada solusinya kecuali perlawanan dengan senjata, para pemimpin arab dan dunia Islam diharapkan mengirim dana dan senjata lebih banyak dan memberikan tekanan diplomatik disisi yang sama. Agar ada harapan cerah masa depan Palestina.
Tanpa senjata di depan, lomba pidato di PBB tidak akan ada gunanya, forum PBB mungkin saja cocok untuk isu isu lain. Tapi untuk masalah palestina, senjata adalah jawaban yang tepat. Berhadapan dengan Israel yang arogan dan tukang tipu, hanya senjata dan kekuatan.
Semakin lama arab diam dan semakin lama dunia Islam tidak membantu senjata dan tegas mensuplai amunisi dan dana kepada faksi bersenjata, semakin cepat orang palestina dan tanah Palestina dihabisi Israel. Semakin lama takut kepada Israel, semakin cepat populasi Palestina habis.

Saat ini, jumlah anggota HAMAS dan fraksi pejuang senjata lainnya di Gaza masih ada sekitar 30.000 – 45.000 ditambah dengan kekuatan H Lebanon dan pejuang lainnya di kawasan yang masih memiliki 100.000 – 250.000 pejuang.
Jika negara negara arab dan dunia Islam fokus membantu senjata dan dana untuk para pejuang ini secara solid dan konsisten, bahkan tanpa perlu tangan negara arab langsung pun, Israel akan hilang dari peta timur tengah.
(Tengku Zulkifli Usman)







Komentar