Inilah contoh bagaimana tekanan rakyat di dalam negeri mengubah 4 Negara Barat akhirnya mengakui PALESTINA

OUR VOICE MATTERS !!

SUARA KITA SANGAT PENTING !!

Oleh: Meilanie Buitenzorgy

Inilah contoh bagaimana tekanan rakyat di dalam negeri bisa memaksa pemerintah untuk mengubah arah politik LN-nya. Masih segar dalam ingatan saat saya menghadiri wisuda putri pertama kami di University of Sydney, bulan Mei tahun lalu. Kampus USYD, kampus terbaik, tertua sekaligus terindah di Australia dengan arsitektur bak kampus Harry Potter itu berubah menjadi kumuh sepanjang musim wisuda Mei 2024.

Apa pasal?

Para simpatisan Pro-Palestina berdemo dengan cara menginap dan mendirikan tenda-tenda di halaman depan kampus USYD selama berminggu-minggu. Pemandangan peralatan masak dan jemuran turut menambah kekumuhan pemandangan lapangan hijau berlatar kastil Harry Potter yang biasanya menjadi lokasi utama para wisudawan merayakan jerih payah bertahun-tahun kuliah, berfoto-ria bersama keluarga yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Terus terang saja, saat itu saya pun sempat ngedumel, “Duh, elo-elo silakan aja deh kalau mau demo, tapi kenapa sih harus banget pas WISUDA ANAK GUA??”

Selama 1.5 tahun terakhir rakyat Australia di berbagai kota tak lelah berdemo bergelombang-gelombang menentang aksi genosida Israel sekaligus solidaritas terhadap rakyat Palestina. Puncaknya pada tanggal 4 Agustus 2025 lebih dari 100 ribu warga Australia dari berbagai latar etnis dan agama tumpah ke jalan hingga memenuhi landmark aikonik The Harbour Bridge. Mereka memprotes kebiadaban Israel sekaligus menekan pemerintah Australia untuk melakukan tindakan nyata terhadap Israel.

Di bawah tekanan rakyatnya sendiri, akhirnya Australia bersama Inggris, Kanada dan Portugal mengakui secara resmi Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB beberapa jam lalu. Finally!

So, our voice matters! Jangan pernah lelah bersuara atas ketidak-adilan, apalagi kalau terjadinya di Negara kita sendiri dan dilakukan oleh Pengelola Negara kita sendiri.

Jangan pernah kalah hawa dengan para buzzer yang terus berupaya menggembosi suara-suara kritis kita. Sekecil apa pun perjuangan, tetaplah perjuangan. Rakyat Australia telah membuktikannya! (fb)

Komentar