Musibah besar kembali menimpa Aceh. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir memicu banjir bandang, dan dari laporan pemerintah daerah, empat kampung dinyatakan lenyap tanpa jejak.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyampaikan kabar itu dengan suara bergetar. Dalam sebuah rekaman yang beredar di akun Instagram @rumpi_gosip, ia terlihat menahan kesedihan mendalam saat menjelaskan kondisi yang terjadi. Menurutnya, kampung Sawang, Jambuai, Bireun, dan Peusangan hanyut tersapu arus besar pada malam kejadian.
“Hilang begitu saja, kita bahkan belum tahu terbawanya ke mana,” ucapnya sembari mengusap air mata. Ia menuturkan bahwa kejadian berlangsung cepat, sehingga penduduk tidak memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan diri maupun menyelamatkan barang-barang mereka.
Muzakir kemudian meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berfokus penuh pada penanganan para korban, baik yang selamat maupun yang belum ditemukan. “Tugas kita sekarang adalah membantu saudara-saudara yang kehilangan rumah dan keluarga,” katanya.
Dalam keterangannya, Gubernur juga menyebut bahwa bencana tersebut memiliki skala kerusakan yang sangat besar. Ia bahkan membandingkannya dengan tsunami yang melanda Aceh dua dekade silam, dan menurutnya peristiwa kali ini terasa tak kalah dahsyat.
“Aceh seperti mengalami tsunami kedua. Rasanya lebih berat dari apa yang pernah kita hadapi sebelumnya,” tutupnya.
Komentar