Pada 14 Agustus 2009, Hamas menyerbu masjid Ibnu Taimiyah di Rafah. Pasalnya di tempat tersebut kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan Al-Qaeda mendeklarasikan sebuah entitas “proto state” (semi negara) yang mereka sebut Islamic Emirate Rafah.
Sang pemimpin berkhutbah menyudutkan Hamas dengan menyebutnya menyimpang karena tidak menerapkan Syari’at Islam di Gaza, tak ada bedanya dengan partai sekuler-nasionalis.
Kelompok beranggotakan 100-an orang ini mempersenjatai diri. Sebelumnya juga terjadi serangan bom di sejumlah warnet yang diduga dilakukan mereka. Termasuk menebar ancaman dan kebencian pada warga Kristen Gaza.
Hamas yang menganggap mereka sebagai ancaman langsung menyerbu masjid. Pertempuran sengit terjadi selama 7 jam. Pemimpin kelompok tersebut tewas karena meledakkan bom bunuh diri setelah terdesak oleh Hamas.
Masjid berhasil dikuasai oleh Hamas. Belasan militan simpatisan Al-Qaeda tewas dan puluhan lainnya ditangkap.
“Islamic Emirate Rafah” langsung bubar hanya sehari setelah dideklarasikan.
Sisa-sisa anggotanya bersembunyi. Mereka kemudian merilis pernyataan meminta Usamah bin Laden (pemimpin Al Qaeda) mengutuk Hamas secara resmi.
Tak lupa, rumus paten kalangan mereka langsung diterapkan: Hamas dianggap murtad karena memerangi “mujahidin yang berusaha menegakkan syari’at Islam”. Menuduh Hamas melayani kepentingan penjajah IsraeI dan Salibis yang membantai umat Islam di Chechnya, Afghanistan dan Somalia.
Begitulah kelakuan mereka. Yang hari-hari ini mirip seperti tuduhan mereka kepada Ahmad Al-Sharaa.






Komentar