Habib Rizieq Sentil Janji Prabowo Berantas Korupsi dan Mafia: “Jangan Omon-omon”

Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, melontarkan kritik terbuka terhadap Presiden Prabowo Subianto terkait komitmennya memberantas korupsi, mafia, dan oligarki di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan saat memberikan ceramah pada gelaran Reuni Akbar 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025) dini hari.

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq mengatakan bahwa Prabowo telah berulang kali menyuarakan perang terhadap kejahatan korupsi dan jaringan mafia. Namun, menurutnya, janji tersebut harus dibuktikan dengan langkah konkret.

“Presiden kita sudah menyatakan perang melawan koruptor, mafia, dan oligarki busuk. Tapi kalau beliau sungguh-sungguh, kami akan berada di belakang sepenuhnya,” ujar Habib Rizieq di hadapan massa.

Ia juga menegaskan bahwa sekalipun pemerintah tidak benar-benar serius, dirinya dan para pendukung tetap akan mengambil sikap tegas dalam melawan korupsi.

“Kalau Presiden tidak serius pun, kita tetap serius! Kita akan lawan mafia, kita akan lawan koruptor, kita akan lawan oligarki,” serunya disambut takbir dari peserta.

Habib Rizieq kemudian meminta agar Prabowo tidak ragu menjalankan apa yang telah ia deklarasikan. Menurutnya, berbagai organisasi masyarakat Islam sepakat bahwa koruptor dan mafia adalah musuh bersama bangsa.

Ia menambahkan, bahkan jika para pelaku mendapat dukungan dari oknum aparat, kelompoknya tetap siap berada di garis depan.

“Kita minta Presiden konsisten. Jangan hanya omon-omon. Apa yang sudah diumumkan harus dijalankan,” tegasnya.

Konteks Janji Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk mengurangi tingkat korupsi di Indonesia. Dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden RI di Sidang Paripurna MPR, 20 Oktober 2024, Prabowo menyatakan akan memperbaiki sistem pemerintahan melalui digitalisasi dan menegakkan hukum secara tegas.

“Kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem dan penegakan hukum yang tegas,” kata Prabowo kala itu.

Ia bahkan menyebut bahwa praktik korupsi kerap menjadi tanggung jawab pimpinan lembaga, merujuk pada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kerusakan biasanya berawal dari atas.

Komentar