
Sebenarnya Rektor Ova Emilia mengundang (Jokowi) untuk menjerumuskan.
Pertama, dia tidak menyebut lagi gelar Insinyur atau Ir. Joko Widodo
Seperti ketika dia dengan yakin menyebut gelar itu di konpres tahun 2022.
Sekarang, dia menyebut Bapak Joko Widodo
Kedua, dia tidak menyebut Joko Widodo sebagai Lulusan, tetapi hanya sebagai Alumni UGM.
Lulusan artinya adalah orang yang lulus dan mendapatkan ijazah.
Alumni adalah orang yang pernah kuliah, bisa lulus bisa tidak.
Jelas Rektor Ova menyebut dengan Bapak Joko Widodo, Alumni Fakultas Kehutanan UGM
Dengan sengaja menyebut Bapak Joko Widodo, in stead of Ir Joko Widodo
Dan menyebut sebagai Alumni UGM tahun 1980, artinya Ova hanya mengakui bahwa Joko Widodo pernah kuliah di UGM tahun 1980, dan tidak lagi menyebutkan tahun 1985 yang selama ini diklaim sebagai tahun kelulusan Joko Widodo menjadi Insinyur
Artinya UGM buang badan! Dan secara tidak langsung, UGM mengakui hasil penelitian RRT!
Dan yang terakhir
Dies Natalis Fakultas Kehutanan jatuh di tanggal 17 Agustus, sesuai tahun kelahiran Fakultas tersebut.
Lantas mengapa Fakultas Kehutanan UGM baru mengadakan Dies Natalis tanggal 17 Oktober 2025, dua bulan setelah tanggal kelahiran, baru dirayakan.
Apa yang sedang coba disampaikan UGM kepada rakyat Indonesia, dengan melakukan sesuatu di luar kelaziman?
(@DokterTifa)
[VIDEO]







Komentar