Diminta Mundur Bahlil Tak Mau, Malah Bilang Begini

Gelombang desakan agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mundur dari jabatannya kian menguat. Beberapa lembaga dan kalangan menilai kebijakan Bahlil terlalu kontroversial, bahkan sebuah lembaga survei mencatatkan penilaian publik terhadapnya di angka minus 151 poin — angka terendah di antara jajaran kabinet.

Namun, di tengah tekanan yang semakin deras, Bahlil memilih tetap tegar. Ia menegaskan tidak akan bergeser sejengkal pun dari posisinya, dengan alasan menjaga marwah serta kedaulatan negara.

“Saya tidak mau ada pihak-pihak yang mengintervensi kebijakan negara. Jangankan selangkah, sejengkal pun saya tidak akan mundur,” tegas Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, seluruh langkah yang diambil Kementerian ESDM saat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam menjaga kebijakan strategis nasional dari tekanan asing maupun kepentingan kelompok tertentu.

Bahlil juga membeberkan sederet capaian selama masa kepemimpinannya — mulai dari pendapatan negara sektor energi yang menembus target APBN, peningkatan lifting minyak dan gas, hingga kemajuan program hilirisasi dan elektrifikasi desa. Semua itu, katanya, berlandaskan amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menempatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Meski diakuinya banyak pihak yang merasa terganggu dengan agenda reformasi energi yang ia dorong, Bahlil menilai kritik dan tekanan justru menjadi “vitamin” untuk memperkuat semangat kedaulatan dan keadilan pengelolaan sumber daya alam Indonesia.

“Kritik itu biasa. Justru dari situ kita tahu siapa yang sungguh-sungguh ingin negeri ini berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya menutup pernyataan.

Komentar