CARA BERFIKIR BEGO PEJABAT

Bagaimana sih agar pajak itu naik? Pendapatan asli daerah (PAD) naik?

Simpel. Kamu naikkan ekonomi rakyatnya, bikin meroket betulan, maka pendapatan pajak kamu otomatis naik.

Saya kasih contoh sederhanaaa sekali. Karena saya tahu, kapasitas berpikir pejabat-pejabat ini terbatas.

Jika contoh ini gagal kamu pahami, besok-besok syarat jadi pejabat cukup lulus TK saja!

Lihat foto ini? Pantai yang indah di sebuah kota di LN.

Nah, di Indonesia, di kepala pejabat-pejabat saat lihat pantai yang bagus, hanyalah mampet: wah sip! bikin loket masuk, keluarkan karcis. Siapapun yang mau ke pantai bayar. Yes! PAD saya naik!

Itu tuh cara berpikir bego! Banget.

Di negara lain yang maju, cara berpikirnya adalah: mari kita buat ekonomi di pantai ini meroket. Bangun fasilitas, bikin indah, bersih pantainya. Investor datang, bikin hotel, rumah makan, aktivitas wisata, dll dsbgnya. Dus, jutaan orang datang, melakukan transaksi keuangan, dari situlah kamu dapat pajaknya.

MEREKA TIDAK BERPIKIR BIKIN LOKET MASUK! DAN BAYAR KARCIS, DODOL!

Di sana, masuk pantai gratiiiiisssss!

Kok bisa pejabat indonesia nggak berpikir begini? Bukankah pejabat-pejabat ini dari keluarga kaya, yang pernah ke pantai-pantai di LN, yang pernah wisata ke sana? Kok bisa orang-orang ini tidak nyontoh?

Karena orang-orang ini memang pemalas, maunya serba instan. Jadi pejabat saja mereka pakai jalur ordal.

Di Indonesia itu, sekali ada pantai bagus, air terjun bagus, mereka berebut bikin loket, jual karcis masuk. Padahal berapa sih penghasilan jualan karcis? Terbatas. Beda banget saat ekonomi betulan meroket, wah yang ini unlimited, betulan tidak ada batasannya.

Berpuluh tahun Indonesia itu hanya beginiii saja mikirnya.

  • Gimana naikin PAD? Suruh mobil ubah plat nomor ke provinsinya.
  • Gimana naikin PAD? Naikin PBB.
  • Gimana naikin PAD? Bikin loket dimana-mana, pungutan dimana-mana.

Padahal, coba catat baik-baik: siapa sih yang menciptakan pantai-pantai indah? Tuhan. Bukan nenek kakeknya si pejabat. Kok bisa orang-orang ini malah ngeluarin karcis di tempat yang Tuhan menciptakan? Dan sedihnya, rakyatnya jejeritan dong milih pejabat model begini agar berkuasa.

Yes! Teruslah Bodoh Jangan Pintar!

(TERE LIYE)

Komentar