Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) mencapai total Rp51,82 triliun.
Laporan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh, Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Ahad malam (7/12/2025).
Dalam paparannya, Suharyanto mengungkapkan bahwa pendataan kerusakan di Aceh masih berlangsung dan terus diperbarui.
Hingga hari ini, tercatat 37.546 rumah warga mengalami kerusakan, disertai kerusakan berat pada berbagai infrastruktur vital, termasuk jembatan, jalan, sekolah, tempat ibadah, pondok pesantren, rumah sakit, dan puskesmas.
Selain itu, sektor pertanian, peternakan, sawah, kebun, tambak, serta perkantoran juga mengalami kerugian besar.
Berdasarkan hitungan sementara dari Kementerian PUPR, pemulihan wilayah Aceh membutuhkan biaya mencapai Rp25,41 triliun.
“Untuk Aceh saja, pemulihan sampai kondisi seperti semula membutuhkan anggaran Rp25,41 triliun,” ujar Suharyanto.
Di Sumatera Utara, proses pendataan juga masih berjalan. BNPB bersama Kementerian PUPR memperkirakan kebutuhan dana rekonstruksi mencapai Rp12,88 triliun.
“Wilayah Sumatera Utara datanya seperti itu, Bapak Presiden. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PU. Untuk mengembalikan kondisi semula, rehabilitasi dan rekonstruksi membutuhkan anggaran sekitar Rp12,88 triliun,” jelasnya.
Sementara itu, kondisi di Sumatera Barat mulai membaik, meski sejumlah wilayah masih terisolasi, terutama di Kabupaten Agam. Dalam laporan awal, kebutuhan pemulihan wilayah tersebut diperkirakan mencapai Rp13,52 triliun.
“Dua kabupaten ini masih penanganan khusus. Di Agam, ada beberapa kecamatan dan lima nagari yang masih terisolasi. Untuk memulihkan hingga kembali seperti semula atau lebih baik, dibutuhkan anggaran Rp13,52 triliun,” tambahnya.
Suharyanto menegaskan bahwa total kebutuhan anggaran dari tiga provinsi hasil perhitungan Kementerian PUPR mencapai Rp51,82 triliun.
*Cukup diambilkan dari program MBG 2 bulan. Siswa-siswa gak bakal mati kelaparan kalau 2 bulan MBG di stop dan dananya dialihkan untuk pemulihan Sumatera.








Komentar