Bisakah menembus blokade laut Gaza?

Oleh: Pega Aji Sitama

Dalam buletin Kabar Dunia Islam edisi 7 (berlangganan wa.me/087711763095) sudah dibahas bahwa menembus blokade dengan 100 kapal sekalipun tetap bisa diintercept oleh AL IsraeI.

Jumlah kapal, boat, kapal penjaga pantai bahkan perahu karet mereka cukup untuk mencegah kapal-kapal yang mau ke Gaza.

Apalagi saat ini musuh dalam keadaan siaga tinggi terhadap kapal apapun yang melewati jarak 190 km dari pantai.

Musuh tak perlu menerjunkan semua kapalnya, cukup dengan cara membajak. 5-6 IDF naik ke kapal, mengikat penumpang lalu mengambil alih kemudi untuk disetir ke pelabuhan Ashdod.

Kemudian seandainya ada kapal berhasil menembus ke perairan teritorial Gaza, maka pasukan darat musuh sudah siap menahan mereka di garis pantai.

Misi ini memang memiliki tingkat keberhasilan yang kecil. Seperti saat briefing beberapa waktu lalu.

Kemudian, dalam keadaan disorot dunia seperti saat ini, musuh akan mencoba menarik simpati dengan cara memperlakukan orang-orang yang diculik ini secara “baik”, mungkin digetok atau dijepit jari kaki pakai kaki meja tapi diusahakan mereka tak dihabisi.

Barang bantuan yang dimuat ke kapal akan disita, tapi selanjutnya disalurkan ke Gaza melalui lembaga bar-bar GHF yang menembaki pencari bantuan.

Sedangkan kapal akan disita tanpa batas waktu, seperti yang dialami kapal Madleen dan Handala, sampai saat ini diduga masih di tangan musuh. Mungkin hanya bisa diurus oleh pemilik sah STNK Kapal.

Seperti yang telah mereka ancamkan, peserta kali ini kabarnya akan ditempatkan di penjara anti teror. Kemungkinan aktivis dari Barat lebih cepat dibebaskan. Sementara aktivis yang berasal dari negara tanpa diplomatik akan dimanfaatkan oleh IsraeI untuk membuka kontak ke negara asal mereka.

Namun semangat dari Freedom Flotilla bukanlah keberhasilan mereka. Melainkan buat menekan pemerintah asalnya agar berbuat lebih untuk mengirim bantuan ke Gaza. Kalau pemerintah yang bergerak, maka volume bantuan lebih besar buat Gaza.

Komentar