Banjir besar yang melanda kawasan Asia Tenggara tidak hanya menimbulkan korban di Indonesia, tetapi juga melumpuhkan sejumlah wilayah di Thailand.
Pemerintah Negeri Gajah Putih bahkan menyiapkan kompensasi hingga 2 juta baht atau sekitar Rp 1 miliar bagi keluarga korban tewas.
Bencana banjir dan longsor akibat hujan monsun pekan ini menghantam Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Hingga Minggu (30/11/2025), total korban jiwa di Thailand sedikitnya 162 orang meninggal dalam salah satu banjir terburuk dalam satu dekade terakhir.
Pemerintah Thailand terus mengirim bantuan sekaligus mempercepat pembersihan area terdampak.
Sebagaimana dilansir The Nation Thailand, Juru Bicara Pemerintah Thailand Siripong Angkasakulkiat mengungkapkan, Perdana Menteri (PM) Anutin Charnvirakul telah memerintahkan semua instansi terkait untuk mempercepat pemulihan pascabanjir dan upaya bantuan di Hat Yai, Songkhla.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan kota dan penduduknya ke keadaan normal secepat mungkin setelah banjir dahsyat tersebut.
Siripong menyebut, Pemerintah Thailand telah menentukan delapan langkah pemulihan utama yang akan segera dimulai, yang menargetkan individu dan bisnis terdampak banjir.
Langkah tersebut termasuk pemberian kompensasi kepada keluarga korban tewas maksimal 2 juta baht (sekitar Rp 1 miliar).
Namun, pemerintah Thailand telah menghadapi kritik publik terkait lambannya respons terhadap bencana.
Dua pejabat lokal bahkan dilaporkan telah dipecat akibat dugaan kelalaian.
Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul pada Sabtu (29/11/2025) mengatakan, bahwa ia mengakui kekurangan pemerintah dalam mengelola banjir Thailand kali ini.
Dilansir dari CNA, Charnvirakul mengeklaim telah mengunjungi daerah-daerah terdampak dan meminta maaf karena pemerintah karena tidak dapat mengurus dan melidungi mereka.
Selain itu, pemerintah juga dikabarkan terus menyalurkan bantuan dan membersihkan kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
[VIDEO BANJIR THAILAND]
Komentar