Bagaimana Anda memandang polemik Whoosh?
Bukan cuma soal mark-up, korupsi, lonjakan dan krisis utang ke China. Lebih dari itu, ini soal benarnya dugaan masyarakat tentang fenomena state behind the state, shadow goverment. Negara dibalik negara, pemerintah bayangan.
Prabowo bukan pemeran tunggal. Ada kekuasaan lain yang mengendalikan berjalannya pemerintahan formal di Indonesia. Siapa? Jokowi dan para kroni. Bekas kekuasaan lama dipersilahkan eksis. Mengangkangi keputusan negara meskipun secara formal tampak pemerintahan resmi dipegang Prabowo.
Jokowi sudah pensiun, tapi kuasanya masih setara, bahkan pada bagian tertentu, melampaui kuasa Presiden. Lalu apa gunanya presiden Indonesia? Wayang yang dikendalikan?

State behind the state, shadow goverment adalah konsekuensi mutlak dari penyakit sistemis akibat penerapan demokrasi liberal. Sistem ini memberi ruang bagi kebebasan dan partisipasi rakyat. Tapi hanya sebatas teori. Dalam praktiknya, memiliki kelemahan fundamental: memunculkan paradox struktural. Berpindahnya porsi dominan kekuasaan rill ke tangan aktor di luar pemerintahan resmi.
Uang, kursi dan korupsi berkelindan diantara mereka. Bergerombol menurut kesamaan orientasi, memburu, mempertahankan kekuasaan yang melahirkan kekayaan jangka panjang. Rakyat mampus juga bodoh amat.
(Faisal Lohy)







Komentar