Alkisah….

Penggalan novel fiksi yang sedang saya tulis:

Ada seseorang berinisial “S” berasal dari Klaten, pada masa tahun 1980-1985 berpura-pura jadi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, ikut kuliah, ikut nimbrung kegiatan, ikut nongkrong, bahkan ikut naik gunung dan acara-acara mahasiswa kampus
Itulah “mahasiswa” Kehutanan UGM yang agak gondrong, berkacamata, berkumis, dan bergigi rapi.

Sementara ada mahasiswa D3 atau Sarjana Muda Kehutanan UGM yang masuk 1980, berwajah oriental, tidak berkacamata, tidak berkumis, terdaftar dengan nama Joko Widodo atau panggil saja Oei, yang masuknya melalui jalur belakang. Mahasiswa yang ini, walau terdaftar sebagai mahasiswa D3 alias prodi Sarjana Muda, tetapi lebih banyak gabung di kampus dengan sahabatnya yang bernama Hari Mulyono, yang mahasiswa asli prodi Sarjana Kehutanan, yang diterima lewat jalur PP-1, yang pintar, aktif organisasi, ganteng, anak orang kaya.
Saking hari-harinya gabung dengan Hari Mulyono, maka teman-teman Hari Mulyono sampai mengira bahwa si Oei ini juga mahasiswa S1 bukan D3.

Terakhir Oei Kuliah di D3 adalah tahun kedua, atau tahun ajaran 1981-1982. Selanjutnya Oei ini menghilang entah kemana.

Nah orang pertama, si “S” tetap terlihat wara wiri di kampus, memberikan jejak yang nanti akan sengaja di ekspose, 40 tahun kemudian.

Bahwa ada mahasiswa bernama Joko Widodo dengan penampilan oriental, mata sipit, tanpa kumis, tanpa kacamata.

Dan ada mahasiswa yang juga dikenal sebagai Joko Widodo, dengan penampilan pemuda Jawa, berkumis dan berkacamata.

10 tahun dari 1985, muncul dua sosok laki-laki, yang sama-sama dikenal sebagai Joko Widodo,

Yang satu rambut tipis dahi lebar, tubuh kurus, tanpa kacamata, tanpa kumis, bisnis kayu sampai ke hutan Blora.

Yang satu rambut agak tebal, sesekali berkacamata, sesekali berkumis sesekali tidak, penampilan perlente, dikenal sebagai pengusaha kayu yang maju. Di awal tahun 2000an memperkenalkan diri sebagai Drs Joko Widodo.

Setelah tahun 2005, sosok lelaki pengusaha kayu, muda, berkacamata, hilang dari peredaran.

Yang muncul secara konsisten kemudian adalah Joko Widodo, yang kurus, rambut tipis, dahi lebar, gigi agak tonggos, tanpa kacamata, tanpa kumis, dari 2005 sampai 2025.
20 tahun.

Apakah dokter Tifa sedang bercerita tentang Joko Widodo yang kemudian jadi Presiden?

Lho
Ya Nggak Tahu Kok Tanya Saya!

Kan saya cuma nulis novel.

(Dokter Tifa)

Komentar