Akun Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) @badangizinasional.ri mendadak ramai diserbu komentar warganet. Penyebabnya, sejumlah pengguna yang mengaku sebagai peserta program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menagih gaji yang disebut belum dibayarkan.
Serbuan komentar itu muncul pada unggahan BGN, Minggu (9/11), yang menampilkan kegiatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 07 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara.
Salah satu akun menuliskan, “Gaji SPPI Batch 3 belomm cairr termin tanggal 6 dari bulan kemarin telat teross, duitnya udah ada itu tinggal di-TF aja, bos,” tulis akun @myname_is_i*** yang mendapat banyak tanggapan dari netizen lain.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana tak menampik adanya kendala dalam proses pembayaran. Ia menyebut keterlambatan itu disebabkan masalah administrasi semata.
“Masalah administrasi saja,” ujar Dadan lewat pesan singkat, Senin (10/11).
Dadan memastikan seluruh gaji pegawai yang terlibat dalam program MBG, termasuk SPPI, akan diselesaikan dalam waktu dekat.
“Minggu ini selesai semua,” tambahnya.
Program SPPI sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang merekrut sarjana muda untuk membantu pembangunan di bidang pemenuhan gizi masyarakat. Pesertanya ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan BGN.
Ketentuan gaji SPPI diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2024, yang mengikuti skema gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Besarannya berkisar antara Rp3,2 juta hingga Rp5,2 juta per bulan, tergantung golongan dan masa kerja.
Meski begitu, sejumlah sumber menyebut total penghasilan peserta SPPI bisa mencapai Rp6 juta hingga Rp18 juta per bulan jika dihitung dengan tunjangan tugas dan lokasi penempatan.
Hingga kini, unggahan BGN tersebut masih dipenuhi komentar warganet yang menuntut kejelasan pencairan gaji batch 3.







Komentar