Ahmad Ali Minta Semua Kader PSI Bela Jokowi dan Gibran soal Tuduhan Ijazah: Jangan Hanya Diam!

Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, menginstruksikan seluruh kader PSI untuk berdiri di garda terdepan dalam membela Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dari berbagai serangan politik, termasuk isu sensitif seputar ijazah palsu yang kembali mencuat di ruang publik.

Pernyataan ini disampaikan Ahmad Ali dalam pidato pertamanya setelah resmi dilantik sebagai Ketua Harian PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

“Selama ini Pak Jokowi dikuyuh-kuyuh, tidak ada kader PSI yang berani berbicara. Semua takut, semua diam membeo. Sekarang waktunya semua kader PSI berdiri di barisan terdepan untuk menjaga kehormatan Pak Jokowi,” tegas Ahmad Ali.

Ali menyinggung bagaimana tuduhan soal keabsahan ijazah tidak hanya menimpa Jokowi, tetapi juga kini diarahkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Jokowi dan juga bagian dari keluarga besar PSI.

Menurutnya, isu ini bukan sekadar persoalan pribadi, tetapi bagian dari kegaduhan politik yang sengaja diciptakan untuk merusak citra dua tokoh penting bangsa.

“Ini membuktikan bahwa situasi bangsa sedang tidak baik-baik saja. Kita berharap Presiden bisa segera menyudahi kegaduhan tentang ijazah palsu ini,” katanya.

“Dan yang terakhir, hari ini sedang dimunculkan lagi soal Mas Wapres. Kita dari PSI harus berani memberi ketegasan terhadap keabsahan ijazah beliau, bukan diam.”

Ahmad Ali juga mengingatkan bahwa PSI memiliki keterikatan kuat secara moral dan politik dengan Jokowi dan Gibran.

Ia menekankan bahwa Jokowi tidak butuh pembelaan pribadi, namun partai justru membutuhkan kehadiran dan ketokohan beliau.

“Kalau kita mengaku sebagai kader, kalau kita menganggap Pak Jokowi sebagai panutan, maka kita harus berdiri di depan menjaga kehormatan beliau. Pak Jokowi tidak membutuhkan kita, tapi PSI membutuhkan Pak Jokowi,” tegasnya.

Selain menyebut nama Jokowi dan Gibran, Ali juga menyinggung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep putra bungsu Jokowi sebagai bagian penting dalam arah masa depan partai. Oleh karena itu, menjaga citra dan integritas dua tokoh utama Jokowi dan Gibran adalah langkah wajib bagi setiap kader PSI.

“Menjadi kewajiban kita menjaga dua tokoh ini, menjaga image mereka. Karena citra mereka adalah aset politik utama PSI,” tambahnya.

Komentar