🚨 BERITA EKSKLUSIF:
Sebuah sumber yang dapat dipercaya di Jalur Gaza mengonfirmasikan kepada saya bahwa Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Qassam, masih hidup, setelah menderita luka serius di tangan dan sisi kiri tubuhnya akibat pemboman Israel yang menargetkannya.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa kelompok perlawanan telah melancarkan kampanye penipuan intelijen yang canggih untuk menyesatkan Israel agar percaya bahwa pembunuhan itu berhasil. Kebocoran yang disengaja dipublikasikan di saluran Al Arabiya milik Saudi yang mengonfirmasi kematiannya, dalam sebuah langkah terencana yang bertujuan untuk melindungi pemindahan Abu Ubaidah setelah cederanya dan mencegah Israel mengulangi serangannya.
Sejujurnya, awalnya saya ragu untuk mempublikasikan berita ini, karena topiknya berat dan kebenarannya hanya bisa diungkapkan dengan pasti. Namun, setelah memverifikasi sumbernya dengan cermat dan merujuk silang informasi lapangan yang andal, saya dapat dengan yakin memastikan bahwa Abu Ubaidah masih hidup, meskipun luka-lukanya serius dan membutuhkan perawatan jangka panjang.
Meskipun ia tidak muncul di media sejak serangan itu, sumber terpercaya yang sama mengonfirmasi kepada saya bahwa Abu Ubaidah terus mengawasi urusan militer dan media dari lokasi rahasia di Gaza, dan bahwa ia bersikeras melanjutkan pekerjaannya meskipun ia belum pulih sepenuhnya, dan menolak melepaskan tugasnya.
Patut dicatat bahwa Mohammed Deif, panglima tertinggi Brigade Qassam, menjadi sasaran pada Juli 2014 selama agresi Israel di Gaza dengan cara yang hampir sama, ketika pendudukan melancarkan serangan udara tepat sasaran di permukiman Sheikh Radwan dalam upaya untuk membunuhnya, menewaskan istri dan dua anaknya serta melukainya dengan serius. Namun, saat itu Deif lolos dari maut, sama seperti yang dialami Abu Ubaidah hari ini, dalam pengulangan skenario yang disadari Israel tidak akan mengakhiri perlawanan, melainkan justru memperkuat simbol-simbolnya dan semakin mengakar dalam kesadaran rakyat Palestina.
(Sumber: X)







Komentar