Ustadzah Hafidzah cerai, lalu jadi istri ke-2 Pengusaha, akad nikah diam-diam, ketahuan istri pertama, minta cerai

Semalam selepas kajian ada seorang anak muda mendekat dan bertanya lebih tepatnya curhat tentang kondisi keluarganya yang ruwet.

Begini kira-kira ringkasannya:

  • Kakak perempuannya yang bercerai dengan 3 orang anak, dan berebut hak asuh dengan mantannya.
  • Perceraian disebabkan bukan karena perilaku kriminal tapi attitude (istri yang tidak patuh dan merendahkan qawamah/kepemimpinan suami sebagai kepala keluarga)
  • Sama-sama berlatar belakang agamis, sang istri adalah hafizhah dan ustadzah
  • Sang istri punya kebencian yang dalam terhadap kedua orangtuanya sendiri (terutama ibu). Ada semacam orang bilang luka kepengasuhan
  • Kedua pasangan cerai sudah sama-sama menikah lagi
  • Sang perempuan menjadi istri kedua dari seorang pengusaha (istri pertama ustadzah, 4 anak)
  • Akad nikah dilakukan dengan diam-diam tanpa sepengetahuan dan tanpa izin istri pertama dengan keyakinan bakalan ridha. Setelah istri pertama tahu, ngamuk minta cerai
  • Salah satu perjanjian dalam pernikahan, si lelaki harus menafkahi 3 anaknya. Badalah!!
  • Dan si ayah kandung gak menafkahi anaknya karena dia tahu suami baru mantan istrinya punya janji menafkahi 3 anaknya. Lebih badalah lagi.
  • …….dan berbagai printilan lain.

Dan setelah selesai dia cerita hingga ana ngap mendengarnya, ana ngomong sama anak muda ini.

Anak muda ini seorang penghafal quran, sudah selesai setorannya 30 juz dan belajar di sebuah lembaga pendidikan alQuran di bawah asuhan ustadz yang sangat terkenal. Ana ngomong ke dia untuk fokus pada dirinya:

“Kamu jangan jadi orang bodoh, merasa sok penting dengan urusan orang termasuk ngurusi rumah tangga orang-orang ini, kapasitasmu apa, apa mereka mendengarkanmu, yang ada kamunya jadi bego, over thinking, takut menikah, iya kan? (dia mengangguk), kamu fokus saja dengan kehidupanmu, melakukan hal yang bermanfaat untuk dunia akhiratmu, dan setelah ini gak usah tanya-tanya lagi hal ini sama ustadz lain. Paham?!”

Beginilah rumah tangga, terkadang luasnya pengetahuan ilmu agama dan religius gak sinkron dengan keharmonisan.

Semoga Allah menjaga dan memberkahi keluarga kita semua.

(Ustadz Ihsanul Faruqi)

Komentar