Tiga hari terakhir ini penuh kejadian besar yang kelihatannya terpisah-pisah, tapi sebenarnya saling terhubung seperti potongan puzzle. Mari kita urutkan…

Dari Gaza ke Doha hingga Filipina

Disarikan dari Analisis Mahmoud Allam

Tiga hari terakhir ini penuh kejadian besar yang kelihatannya terpisah-pisah, tapi sebenarnya saling terhubung seperti potongan puzzle. Mari kita urutkan:

🟢 Mesir Menurunkan Koordinasi Keamanan
Untuk pertama kalinya sejak 1979, Mesir menurunkan koordinasi keamanan dengan Israel. Artinya jalur komunikasi militer yang selama ini jadi penyangga ketegangan di perbatasan praktis “mati”. Dengan jarak Tel Aviv hanya sekitar 120 km dari Sinai, langkah ini memberi tekanan psikologis luar biasa ke Israel.

đźź  Operasi Gagal di Doha
Upaya Israel menyerang pimpinan Hamas di Qatar gagal total. Bocoran intelijen Mesir dan Turki kepada pihak Qatar disebut jadi faktor kunci. Setelah itu Mesir juga disebut memperingatkan Israel secara resmi bahwa setiap serangan di wilayahnya akan dianggap deklarasi perang.

🔵 PBB Dukung Negara Palestina
Di hari yang sama, Sidang Umum PBB mengesahkan “Deklarasi New York” untuk mendirikan Negara Palestina di perbatasan 1967. Lebih dari 140 negara mendukungnya, hanya segelintir yang menolak. Simbol besar isolasi politik Israel dan AS.

🟡 Rusia Menguji NATO
Di sisi lain dunia, Rusia mengirimkan puluhan drone ke wilayah Polandia. Ini kali pertama konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO terjadi di wilayah negara anggota. NATO turun tangan menembak jatuh drone tersebut, menunjukkan eskalasi nyata.

🟣 AS Bangun Gudang Senjata Terbesar di Filipina
Di Asia Timur, Amerika sedang bersiap menghadapi Tiongkok. Mereka membangun gudang senjata terbesar di Filipina, menandakan persiapan konfrontasi yang lebih luas di Pasifik.

âš« Benang Merahnya
Semua ini menggambarkan pergeseran keseimbangan kekuatan global:
– AS dan Israel menghadapi isolasi politik.
– Rusia memperluas pengaruhnya di Eropa.
– Asia Pasifik jadi titik panas baru antara AS dan Tiongkok.
– Mesir, lewat langkah tegasnya, menunjukkan dunia Arab masih punya daya tawar.

đź”´ Menuju Kekuatan Baru di Timur Tengah?
Wacana “Tentara Arab Bersama” kembali mencuat menjelang KTT Arab-Islam. Jika ide ini terwujud—berbasis pengalaman militer Mesir dan dukungan finansial Teluk—itu bisa menjadi penyeimbang nyata bagi kekuatan Barat di kawasan.

🟢 Kesimpulannya:
Dunia sedang berubah cepat. Apa yang dulu mustahil, kini terjadi di depan mata. Dalam pusaran ini, peran negara-negara Arab—terutama Mesir—bisa jadi penentu arah sejarah.

Komentar