✍🏻Erizal
Baru sembuh dari stroke, Zulfan Lindan (eks politisi NasDem) langsung tampil di Podcast Total Politik, bersama Arie Putra. Membahas politik yang benar-benar total. Tak setengah-setengah. Zulfan Lindan mengatakan: “ini saya belum muncul di Podcast sendiri, Unpacking Indonesia, tapi sudah muncul di Podcast Total Politik.”
Tanpa basa-basi, Zulfan Lindan langsung menghajar pihak-pihak yang berusaha memisahkan Prabowo dan Jokowi. Pihak yang paling disorot Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Kurang sreg agaknya Zulfan Lindan dengan Menhan kita ini. Dia terlihat lebih sreg dengan Dasco daripada Sjafrie.
Judul Podcast antara Zulfan Lindan dan Arie Putra ini saja mengerikan: “Ada Operasi Asah Kuping Untuk Adu Probowo dan Jokowi, Pelakunya Orang Dalam?”. Meski tanda tanya, orang dalam yang dimaksud siapa lagi kalau bukan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Menhan dianggap tidak sreg jika Probowo dan Jokowi bersatu.
Zulfan Lindan yakin Prabowo dan Jokowi tetap akan bersatu. Prabowo tahu jasanya Jokowi. Tanpa Jokowi, Prabowo mustahil jadi Presiden. Prabowo dan Gibran akan lanjut periode kedua. Zulfan Lindan terlihat sudah sangat Jokowi Maniak dan sangat PSI. Channelnya Unpacking, belakangan, juga menunjukkan hal itu.
Pertemuan Menhan Sjafrie dan Surya Paloh dan juga dengan PKS dianggap sebagai langkah politik Menhan untuk memisahkan Prabowo dan Jokowi. Dipermukaan hanya silaturahmi, tapi di belakang tak ada yang tahu. Politik itu bukan apa yang dikatakan, tapi apa yang tak dikatakan. Begitulah kira-kira menurut Zulfan Lindan.
Tanpa harus memihak siapa-siapa, Podcast Zulfan Lindan di TOTAL POLITIK ini bukti sengitnya pertarungan di lingkaran dalan Presiden. Belum terlalu jelas, pihak mana yang lebih berpengaruh dari pihak lainnya. Kalau Zulfan Lindan yakin Prabowo dan Jokowi tetap bersatu, kenapa bisa yakin Prabowo dan Sjafrie akan berpisah?
Bukankah lebih dulu dekat antara Prabowo dan Sjafrie daripada Prabowo dan Jokowi, apalagi Prabowo dan Dasco? Zulfan Lindan memprediksi semua akan jelas nanti pada akhir tahun 2027, siapa yang akan bersama siapa dan siapa yang akan menjadi lawan siapa pula? Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Inilah yang sering dikutip Prabowo dalam pidatonya.
[VIDEO]
Komentar