Oleh: Tengku Zulkifli Usman
- Dalam negosiasi pertukaran tawanan dan penghentian perang di Gaza di Mesir dua hari lalu. Awalnya Netanyahu hanya menyetujui pembebasan 195 orang Palestina yang dipenjara Israel. Tapi HAMAS menekan agar angka yang dibebaskan 250. Kalau tidak, HAMAS tidak akan melepaskan Tawanan Israel. Netanyahu akhirnya setuju.
- Dari data intelijen Israel, selama perang dua tahun ini, 1.400 sipil Israel tewas, 1.972 tentara tewas, dan lebih 30.000 orang Israel luka luka.
- Dari sisi kondisi Tawanan, orang Israel yang ditawan HAMAS dilepas dalan kondisi baik, tubuh yang sehat, dan tidak dalam kondisi mengenaskan. Sebaliknya, orang Palestina di penjara Israel, ketika dibebaskan kondisinya memprihatinkan, penyiksaan, pemukulan, dan segala bentuk kekerasan yang diterima. Ini memperlihatkan moral Israel soal Tawanan.
- Israel harus menerima kenyataan gagal melawan HAMAS, HAMAS masih menguasai seluruh jalur Gaza, dan Israel gagal melucuti senjata HAMAS walaupun sepucuk.
- Dalam negosiasi pertukaran tawanan perang, Israel membebaskan 60 orang HAMAS dari 250 orang tahanan. Angka ini menyakitkan bagi Israel, karena 60 orang HAMAS tersebut bukan hanya sipil biasa. Tapi mereka adalah anggota militer HAMAS, bahkan ada yang merupakan komandan Al Qassam “Mahmoud Issa” yang dihukum 3 kali hukuman seumur hidup dan sudah menjalani 31 tahun di penjara.
- Dalam pidato Trump di depan parlemen Israel dalam kunjungan ke Tel Aviv kemarin, Trump meminta parlemen Israel dan presiden Israel mengampuni PM Netanyahu. Ini terkait dengan kasus korupsi Netanyahu di pengadilan. Ini wajah asli Trump yang sebenarnya adalah supporter utama genosida di Gaza selama ini.
- Dalam pidato itu, Trump juga berkali kali mengatakan bahwa, Netanyahu sangat sering menelpon dia selama perang Gaza, meminta Trump mengirim senjata lebih banyak. Tapi selama ini Netanyahu mengatakan bahwa Israel berperan dengan mandiri. Netanyahu bohong dan ini membuktikan bahwa Israel tanpa AS bisa dilenyapkan dengan mudah.
- Pernyataan terbuka Trump bahwa Israel sering meminta senjata selama perang, sekaligus menginformasi bahwa Trump adalah sponsor utama Israel dua tahun ini dalam aksi genosida yang mengerikan. Trump bukan hanya menyelamatkan Netanyahu, tapi dia bertindak sebagai pelindung kriminal Israel.
- Israel diselamatkan oleh Trump dan AS, atas perilaku kejahatan yang sangat besar di Palestina selama puluhan tahun, dan dalam dua tahun ini saja, Israel menjatuhkan 200.000 ton lebih bom ke Gaza yang hanya seluas satu kecamatan tersebut. Adakah kejahatan lebih besar dari ini dalam riwayat kemanusiaan?
- Israel melenggang dengan aman tanpa harus mempertanggungjawabkan semua kejahatannya, Trump dan AS pasang badan dan akan terus pasang badan membela dan melindungi Israel. Sayangnya negara arab dan dunia Islam terus menerus mesra dengan AS dan Israel. Fakta ini mematikan logika kita semua.
- Perang dua tahun ini tidak mampu menghancurkan HAMAS, dan dengan menenteng senjata laras panjang, dua hari lalu HAMAS telah menyebar ke seluruh Gaza dan kembali menguasai Gaza.
- Fakta fakta bahwa dua tahun Israel gagal mengalahkan HAMAS, seharusnya menjadi gambaran langsung kepada arab dan dunia Islam, di tengah isolasi dan blokade, HAMAS masih kuat dalam melawan, bagaimana kalau HAMAS disupport total oleh Arab dan dunia Islam? Israel mampu dikalahkan dalam sepekan. Tapi ini ironi, HAMAS tidak mendapatkan dukungan Arab dan dunia Islam secara memadai selama ini.
- Kejahatan Trump dan Netanyahu di Gaza melampaui semua kejahatan besar lainnya. Dan kedepannya, Netanyahu dan Trump akan terus mencari cara agar perang dengan Gaza ini bisa dimulai lagi setelah semua tawanan Israel bebas. Karena tujuan penting mereka diujung ini adalah HAMAS tanpa senjata, dan Gaza tanpa HAMAS.







Komentar