

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu angkat suara terkait dugaan skandal di balik pembangunan smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Pernyataan itu menanggapi adanya temuan tim Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang dipimpin Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin terkait adanya bandara di kawasan IMIP yang operasionalnya tanpa melibatkan otoritas negara. Bandara itu bahkan ramai disebut sebagai bandara ilegal di media sosial.
Di akun media sosial X Pak Said Didu mengungkapkan:
Setelah terbuka Bandara “ilegal” IMIP oleh tim PKH yang dipimpin oleh Jendral TNI (Purn) Sjafrie Sjamsuddin saya duga keras bahwa ada skandal besar di IMIP, dengan indikasi sbb :
(1) Pada bulan Mei 2015, Presiden Jokowi minta saran Menteri ESDM pak Sudirman Said utk peresmian IMIP, tapi disarankan utk tdk melakukan peresmian karena masih belum clean and clear. Tapi Presiden tetap meresmikan tanpa mengajak Menteri ESDM.
(2) di lokasi tersebut juga terdapat pelabuhan bebas yg sangat besar
(3) Kasus ekspor ilegal ore/bijih nikel oleh KPK sebesar 5,3 juta ton dengan nilai Rp 14,5 trilyun diduga lewat pelabuhan tersebut yang diduga melibatkan pejabat tinggi negara yg sampai saat ini masih “ditutupi”.
Saya sdh 4 kali ke IMIP baik sebelum maupun sesudah peresmian dan yg terakhir tahun 2025 jadi agak paham.






Komentar