Pernyataan Menteri Bahlil yang harus dikoreksi

Farid Gaban mengoreksi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

“Pernyataan dari Menteri Bahlil Lahadalia yang harus dikoreksi. Agar tak lagi terjadi kerusakan lingkungan dan bencana alam, termasuk banjir belakangan ini di banyak wilayah Indonesia,” tulis Farid Gaban di akun fbnya.

Farid Gaban adalah seorang jurnalis senior yang kini memilih untuk menjadi petani dan tinggal di lereng Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah. Ia aktif menulis dan memberikan analisis kritis mengenai isu-isu sosial, lingkungan, dan politik di berbagai media.

  • Pernyataan Pak Bahlil ini menyangkut negara-negara yang lain yang protes tentang hilirisasi di Indonesia yang dianggap merusak lingkungan. Pak Bahlil berpendapat bahwa mereka hipokrit atau munafik. Karena mereka sendiri dulu juga merusak alam.
  • Argumen ini menurut saya salah kaprah. Mereka tahu persis bahwa merusak alam itu ada harganya. Perubahan iklim, kemiskinan yang disebabkan oleh merusakan alam itu ril terjadi.
  • Sesuatu yang salah, masa kita akan tiru? Itu ada harganya yang kita bisa lihat sekarang. Harga yang terjadi dengan kerusakan di Sumatera (yang akhirnya terjadi banjir longsor), sebentar lagi saya kira akan sangat mungkin terjadi di Sulawesi, di Halmahera. Sebagian di Halmahera juga sudah sering banjir dan longsor.
  • Apalagi juga pencemaran laut yang disebabkan oleh logam berat akibat penambangan.
  • Apakah mungkin negri kita membangun ekonomi, artinya membangun kemakmuran tanpa merusak alam? Sangat mungkin. Kami juga menulis di buku RESET INDONESIA.
  • Kami disitu menyarankan ada satu mekanisme atau satu metode bagaimana membangkitkan ekonomi tanpa harus merusak alam. Kami menyebutnya sebagai blue economy atau ekonomi biru, yaitu ekonomi yang bertumpu pada alam.
  • Seperti apa detail dari blue economy atau ekonomi biru yang kami usulkan, Anda bisa memadsa di buku RESET Indonesia.

SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO:

Komentar