Pengadilan banding Italia di Turin pada hari Senin (15/12/2025) memerintahkan pembebasan seorang imam Mesir yang telah ditahan di pusat migran sejak 24 November 2025 setelah Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi memerintahkan pengusirannya dari Italia karena dianggap sebagai ancaman bagi negara.
Perintah pengusiran untuk Mohamed Shahin, imam Masjid San Salvador di Turin, dikeluarkan setelah ia membuat pernyataan di sebuah demonstrasi pada 9 Oktober untuk mendukung Palestina, yang ditafsirkan sebagai pembelaan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan mengatakan bahwa itu “bukan pelanggaran dan juga bukan kekerasan”.

Pihak berwenang Italia berpendapat bahwa pernyataan tersebut merupakan risiko terhadap keamanan publik.
Shahin ditahan pada 24 November dan dipindahkan ke pusat repatriasi migran di Caltanissetta, di pulau Sisilia.
Pengacaranya mengajukan banding terhadap perintah deportasi tersebut, dengan alasan bahwa komentarnya tidak termasuk ancaman terhadap keamanan publik.
Pengadilan Banding Turin menerima argumen pembelaan dan memutuskan bahwa Shahin harus dibebaskan.
Pengadilan mengabulkan banding dari pengacara Shahin dengan mengatakan bahwa alasan ‘keamanan publik’ tidak membenarkan penahanan tersebut dan ia telah meninggalkan pusat migran pra-repatriasi Caltanissetta CPR tempat ia ditahan.
Partai-partai oposisi telah menyerukan agar perintah pengusiran tersebut ditangguhkan, dengan mengatakan bahwa Shahin menghadapi bahaya ekstrem dan bahkan kematian di Mesir karena ia adalah penentang rezim Presiden Abdel Fattah el-Sisi yang terkenal otoriter dan kejam.
Sementara partai-partai dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni (yang dikenal pro-Israel) menyerang putusan Pengadilan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah keputusan politik, bukan keputusan yudisial.
Shahin telah tinggal di Italia selama lebih dari 20 tahun dan memiliki catatan kriminal yang bersih.
Seruan untuk pembebasan Shahin juga disuarakan selama pawai pro-Palestina yang diadakan di ibu kota Italia, Roma, pada 13 Desember.

(Sumber: TRT World)







Komentar