
Dua pelaku penembakan massal saat perayaan Hanukkah (Yahudi) di Bondi Beach, Sydney, Australia pada Minggu (14/12/2025) yang menewaskan 15 orang adalah ayah dan anak, Sajid Akram dan Naveed Akram.
Awalnya ada yang menuding pelaku berasal dari Pakistan. Belakangan terungkap pelaku memiliki asal usul dari India.
Hal ini berawal dari penemuan penyidikan polisi Australia bahwa ayah dan anak ini sebelumnya berkunjung ke Filipina pada bulan November kemarin.
Imigrasi Filipina kemudian menyatakan Sajid Akram (ayah) memakai paspor India, sedang Naveed Akram (anak) pakai paspor Australia (dia lahir di Australia dan sudah jadi WN Australia).
Dari sinilah terungkap asal usul Sajid Akram (ayah) berasal dari India.
Polisi India kemudian menyidiki Sajid Akram lewat keluarganya di India.
Dan terungkap sejak kapan Sajid Akram ke Australia dll.
Beberapa fakta terungkap:
- Sajid Akram berasal dari Hyderabad, negara bagian Telangana, India
- Sajid Akram bermigrasi ke Australia pada November 1998 setelah menyelesaikan gelar B.Com-nya di Hyderabad
- Di Australia Sajid Akram menikah dengan wanita Kristen asal Italia, Verena Grosso.
- Sebuah laporan dari The News Minute mengutip pernyataan saudara laki-laki Sajid Akram, yang tinggal di Hyderabad, yang mengatakan bahwa keluarga tersebut memutuskan hubungan dengan Sajid setelah pernikahannya dengan wanita Kristen.
- Dari pernikahan ini, Sajid Akram punya dua anak, putra yang kini berusia 24 tahun Naveed Akram (yang juga menjadi pelaku penembakan bersama ayahnya) dan putri berusia 22 tahun
- Sebelum aksi penembakan terjadi, Sajid diketahui telah mengalihkan kepemilikan rumah mereka di Bonnyrigg Australia sepenuhnya ke atas nama istrinya pada Februari 2024.
- Polisi Telangana mengungkapkan Sajid tercatat mengunjungi India sebanyak enam kali setelah menetap di Australia.
- “Perjalanannya ke India terutama berkaitan dengan urusan keluarga seperti masalah properti dan kunjungan kepada orang tua yang sudah lanjut usia,” kata polisi.
- Pihak kepolisian menambahkan bahwa Sajid bahkan tidak kembali ke India saat ayahnya meninggal dunia.
- Kepolisian Telangana menegaskan tidak ditemukan catatan kriminal atau indikasi aktivitas ekstrem terhadap Sajid selama masih tinggal di India.
- “Kami tidak memiliki catatan negatif apa pun terhadap Sajid selama ia berada di India sebelum berangkat ke Australia,” ujar polisi.
- Polisi juga menekankan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan radikalisasi dirinya dan putranya “tampaknya tidak ada hubungannya dengan India atau pengaruh lokal apa pun di Telangana”.
- Keluarga Sajid di India juga mengaku tidak mengetahui adanya pandangan radikal atau aktivitas ekstrem yang dilakukan pelaku.
- “Anggota keluarga menyatakan tidak mengetahui pola pikir radikal atau kegiatan apa pun yang mengarah pada ekstremisme, termasuk proses yang menyebabkan radikalisasi,” bunyi pernyataan tersebut.
Sumber: Hindustantimes






Komentar