
✍️Hani Almadhoun (Gaza)
Hari ini, saya merasa bersyukur dan bangga akhirnya bisa berbagi ini dengan Anda. Selama berminggu-minggu, kami tak bisa membicarakannya karena tak ingin ia menjadi target Israel. Kini, setelah genosida berakhir, kami bisa mengapresiasi karyanya yang luar biasa.
Namanya Baha. Ia adalah pria di sebelah kiri dalam foto, ditemani istrinya, Alaa, yang berdiri dengan bangga di sampingnya (Anda bisa melihat tangannya). Bersama-sama, pasangan luar biasa ini melakukan hal yang mustahil.
Di bawah ancaman bahaya yang terus-menerus, mereka menolak meninggalkan Kota Gaza dan memungkinkan tim tanggap darurat kami bekerja, bahkan ketika hal itu terasa mustahil.
Mereka mengirimkan paket perawatan ke rumah sakit yang terbengkalai, menyediakan paket makanan untuk lebih dari seribu keluarga, dan mendukung klinik-klinik lokal melalui berbagai inisiatif lainnya.
Kami memiliki orang-orang pemberani lainnya yang tetap tinggal di Gaza, tetapi mereka tak sanggup lagi mengambil risiko. Baha adalah orang terakhir yang bertahan (The Last Man Standing). Ia terus berjuang ketika yang lain tak mampu, memastikan bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Apa yang ia dan istrinya capai sungguh bersejarah. Keberanian, tekad, dan kepedulian mereka terhadap masyarakat menetapkan standar yang hanya sedikit orang yang mampu menandinginya.
Keberanian, cinta, dan komitmen mereka adalah bukti nyata akan apa yang dapat dilakukan bahkan di masa-masa tergelap sekalipun.
Terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan—untuk komunitas Anda, untuk tim kami, dan untuk rakyat Gaza.
(Sumber: fb)







Komentar