Para Sengkuni di Istana Prabowo

Ambyar

Buat kalian, siapapun, yang membela pemerintah dalam kasus wartawan dibungkam begini, maka kalian ambyar. Banget. Akan saya jelaskan argumen-argumennya, semoga di kepala kalian masih muat logika, akal sehat, dan mau mendengarkan:

  1. Indonesia itu demokrasi.
  2. Indonesia itu bukan kerajaan.
  3. Presiden di Indonesia itu dipilih rakyat. Dan catat baik-baik: semuanya mengemis, minta dipilih. Pilihlah saya! Saya paling oke! Mau itu SBY, Jokowi, Prabowo, Anies, dan semua capres, mengemis. Bahkan dalam banyak kasus: politisi di Indonesia itu berbohong, berjanji lebay, menyuap, bagi-bagi kaos, sembako, agar dipilih.
  4. Maka, gabungkan poin 1-3, adalah hak semua rakyat bertanya pada Presiden.
  5. Lebih-lebih wartawan, memang tugasnya bertanya, kritis, mencari tahu, memberitakan.
  6. Tapi, tapi, tapi kan Presiden baru pulang dari LN, capek, bla bla. Dasar bahlul! Itu bukan alasan. Kalau dia capek, siapa suruh dia jalan-jalan ke LN melulu? Saat Indonesia baru saja kena demo habis-habisan, itu presiden malah jalan-jalan ke China, nonton parade. Balik dari sana, jalan-jalan lagi. Jika Presiden betulan capek, maka simpel dia tdk usah nemui wartawan, bisa toh? Besok-besok saja, setelah dia tidak capek. Tapi, tapi kan tetap dijawab. Mending dia tidak usah jawab, dan tdk usah dibungkam wartawannya. Besok jawabnya.
  7. Wartawan bertanya tentang kasus keracunan MBG. Wartawan itu bukan nanya hal remeh. Itu tuh super penting dan mendesak. Bahkan lebih penting dan mendesak dibanding pidato di PBB.

Paham?

Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan dengan terang, siapa di antara kalian yg memang tidak mau Indonesia ini maju. Jika ada teman2 kalian, kolega, tetangga, yg ikutan baper gara2 wartawan bertanya ini, lantas bilang, “mampus, pecat saja!” Fix, orang itu sudahlah tidak paham apa itu demokrasi, dia juga punya sifat negatif. Suka membungkam orang lain. Sayangnya, orang2 ini biasanya sih mengaku paling oke sedunia.

Sekali pembungkaman ini dibiasakan, wah wah, selamat datang kembali Orde Baru! Era saat koran2 dibredel, orang2 kritis hilang, aktivis2 dibunuh. Lantas apakah Indonesia jadi maju? Nggak. Tetap elit2nya yg kaya raya. Korupsi dimana2.

*Tere Liye

Komentar