Padahal cuma dikasih 3 ribu rupiah, tapi senangnya luar biasa

Dalam perjalanan tadi pagi saya berhenti di penjual susu keliling. Saya bertanya berapa harga satuannya, ia lalu menjawab 12 ribu untuk tiga pouch.

Saya kemudian menyerahkan uang sebesar 15 ribu. Ketika ia hendak memberikan kembalian, saya tolak agar kembaliannya dia ambil saja. Ia lalu menatap wajah saya dengan senyum luar biasa kemudian mengucapkan terima kasih seraya saya mengangguk dan lalu pergi melanjutkan perjalanan.

Padahal hanya 3 ribu rupiah, tapi senangnya beliau luar biasa. Kenapa? Karena untuk mendapatkan uang 3 ribu setidaknya ia harus bisa menjual satu sampai dua kantong susu, dan itu tidaklah mudah.

Sekarang coba bandingkan, ketika anda memberi uang 3 ribu kepada kang parkir atau pengemis di perempatan, apakah rasa terima kasih yang ia berikan akan sebesar dan setulus pedagang keliling? Saya kira tidak. Coba saja lakukan lalu bandingkan.

Kenapa? Karena bagi mereka uang 3 ribu adalah easy money, uang yang mudah didapat. Kang parkir di tempat ramai dalam satu menit bisa 3-5 motor datang dan pergi, ia akan dapat 6-10 ribu dalam satu menit tanpa harus modal, tanpa harus keliling. Di perempatan ramai, pengemis bisa mendapat recehan 500 rupiah dari berapa mobil dalam sekali lampu merah?

Sudah sejak lama saya menolak untuk bayar parkir motor yang ga resmi, cukup mengangguk atau mengucapkan nuhun jika ia membantu menarik motor saya. Lebih baik 2-5ribu itu diberikan kepada para pedagang keliling, karena mereka lebih memilih tetap berusaha penuh keringat ketimbang mendapatkan uang dengan cara yang mudah.

(Fahmi Hasan Nugroho)

*fb

Komentar