Di tengah riuh demonstrasi yang ramai kemarin, salah satu nama yang melesat adalah Salsa Erwina Hutagalung. Diaspora Indonesia berdarah Batak yang kini bermukim di Aarhus, Denmark.
Melalui media sosial, Salsa mengirimkan semangat lintas benua: tajam, cerdas, penuh keberanian.
Videonya viral. Ia menyoroti betapa negara sedang berada di titik kritis, dikuasai pembohong berdasi dan membutuhkan keberanian generasi baru untuk melawan.
Nama Salsa mencuat setelah dengan berani menantang debat Sahroni.
Agustus 2025, Salsa mengguncang publik dengan menantang debat anggota DPR Ahmad Sahroni (NasDem), setelah sang legislator menyebut tuntutan bubarkan DPR sebagai “orang tolol sedunia.” Meski tantangan ditolak, keberanian Salsa semakin melekat di benak publik.
Jejak akademik: Lahir 23 Maret 1992, Salsa adalah lulusan terbaik UGM. Prestasinya mengesankan: juara debat Asia Pasifik di Nanyang (2014), delapan besar dunia di Berlin (2012) dan aktif di forum akademik internasional.
Karier profesional: Ia kini berlabuh sebagai Strategy Manager di Vestas, perusahaan energi global. Ia juga host podcast Jadi Dewasa 101, yang membahas pengembangan diri dan kesehatan mental.
Namun demikian, jejak digital Salsa di media sosial juga menjadi sorotan publik.
Publik awalnya curiga karena Salsa tidak pernah mengkritik Jokowi, Gibran dan geng solo.
Lalu netizen menemukan jejak digital (2012 hingga 2014) dimana Salsa dulunya adalah pendukung Jokowi.
Entah apakah sekarang Salsa masih juga menjadi pendukung Jokowi dan Gibran.
“Pantes koq kaya ada yg janggal ngga pernah kritisi mulyono sbg salah satu sumber kerusakan negeri ini,” cuit akun X @Christ_Aysay.
“..btw, sekarang dek @Salsaer masih jd termul apa sdh insyaf yah? kalo masih brarti kan di bagian dari perusak indonesia, brati pinternya palsu….tapi bisa jadi sdh insyaf kayak @Dennysiregar7 sang mantan diehard jokowi,” komen netizen X @iwanis5.
👇👇
Komentar