Easy money itu candu.
Pernah bertanya kenapa ada orang yang betah bertahun-tahun jadi pengemis dan tukang parkir padahal sebenarnya fisiknya mampu untuk bekerja? Pernah bertanya kenapa orang suka mencuri atau memalak padahal badan sehat dan otak punya?
Jawabannya, ya karena jika uang bisa didapatkan dengan cara yang mudah kenapa harus susah payah berusaha?
Bagi pedagang, uang 10 ribu harus didapat dengan cara mengeluarkan modal dan menjual beberapa barang. Sedangkan bagi kang parkir, cukup duduk berteduh sambil merokok, dan baru berdiri ketika motor mau keluar.
Bagi pengemudi ojol, membeli sebuah handphone harus mengumpulkan uang berminggu-minggu bahkan hingga lintas bulan. Sedangkan bagi monyet di gambar ini, ia tinggal menunggu kesempatan kelalaian kemudian mengambil handphonenya.
Tahun lalu ketika adik saya bangun rumah, sekelompok maling mencuri serangkaian besi yang total harganya bisa mencapai 2jt rupiah. Setelah ditelusuri melalui cctv beberapa rumah tetangga diketahuilah pelakunya. Setelah mereka ditemui, diketahui bahwa ternyata rangkaian besi seharga 2jt itu sudah mereka jual ke toko besi dengan harga 300ribu, itupun uangnya sudah habis untuk mabuk.
Jelas butuh usaha untuk mendapatkan uang 2jt untuk membeli dan merangkai besi rangka dengan harapan rangkaian itu digunakan untuk menopang rumah. Tapi para pencuri itu tidak tahu harganya usaha, tak tahu manisnya keringat, tak tahu nilai ekonomi dari usaha, mereka tak pikir panjang bahwa uang 300ribu yang mereka dapat itu berasal dari barang seharga 2juta.
Uang mudah itu candu. Ketika orang sudah terbiasa mendapatkan uang dengan cara yang mudah ia akan terus mencari cara bagaimana agar bisa mendapatkan uang lagi dengan cara yang mudah. Jelas berbeda dengan orang yang berjuang untuk mendapatkan uang dengan jalan usaha, ia akan menghargai penghasilannya meskipun itu kecil dan tak seberapa.
(Fahmi Hasan Nugroho)







Komentar