Mengapa “Salafy Madkhalisme” Memusuhi HAMAS?

Oleh Ustadz Nandang Burhanuddin

Diterjemahkan dari makalah berikut:
https://www.alestiklal.net/ar/article/yuaadwn-hmas-walrbya-alarby-kyf-ydam-slfywn-mdkhlywn-israeyl

PENGANTAR

Seiring dengan eskalasi serangan Zionis Israhell atas Gaza, para ulama dunia, bangsa Arab dan mayoritas umat Islam tak henti-henti bersimpati kepada penduduk Gaza. Namun, muncul suara-suara “nyeleneh” dari pihak-pihak yang mendefinisikan diri mereka sebagai Masyaikh yang berafiliasi dengan gerakan Salafi atau Madkhali. Suara-suara yang mencemooh gerakan perlawanan Islam HAMAS dan sayap militernya, BRIGADE AL QASSAM.‎

‎Semua terekam dalam jejak digital para masyaikh Salafy ini, terekam dalam akun-akun Youtube. Mereka terang-terangan menyerang gerakan perlawanan di Gaza. Tindakan mereka sungguh menarik perhatian media-media Ibrani (Israel), karena peran masyaikh Salafy Madkhalisme yang pro Israhell melawan HAMAS.‎

‎Lalu media-media Israel mengulas peran Salafisme Madkhali dalam mendistorsi perlawanan Islam di Gaza dan permusuhan mereka terhadap Ikhwanul Muslimin, di mana HAMAS berafiliasi kepada organisasi IM.‎

‎Madkhalisme sendiri adalah gerakan Salafi yang berasal dari Arab Saudi, muncul pada awal 1990-an dan menyebar ke negara-negara lain. Pijakan manhaj dan dakwahnya adalah dua hal:

(1) Kesetiaan mutlak kepada otoritas pemerintah yang berkuasa, ketaatan penuh kepada penguasa, menjadi pembela atau buzzer bagi setiap kebijakan rezim berkuasa, apapun kondisi dan situasinya. (Catatan: Dalam prakteknya Taat mutlak pada Penguasa ala Salafy Madkhali ada pengecualian, kecuali penguasa itu dari IM. Maka mereka tidak akan taat, bahkan akan melawan/memberontak/menggulingkan seperti mendukung Kudeta Presiden Mesir Muhammad Musri)

(2) Menjadi buzzer penentang dan penyerang yang berkesinambungan bagi setiap aliran, gerakan atau organisasi yang menentang rezim pemerintah, khususnya dari kelompok Islamis.

‎Gerakan Salafy Madkhalisme ini memainkan peran konspiratif melawan Arab Springs di Libya, memilih bekerja sama dengan pemimpin kudeta Khalifa Haftar. Salafy Madkhalisme juga turut serta mendukung penuh setiap kudeta militer yang mematikan gerakan revolusi bangsa-bangsa di dunia Arab yang terjadi pada tahun 2011 di beberapa negara (Libya, Mesir, Syiria).

‎Tak lama setelah operasi “Thoufan Al-Aqsa”, sebuah operasi balasan atas serangan berulang kali yang dilakukan Israel di tempat-tempat suci Islam dan Masjid Al-Aqsa, Salafy Madhalisme menyebar fatwa-fatwa dan komentar-komentar miring yang dikeluarkan para syekh-syekh Salafy yang sebagiannya berafiliasi kepada gerakan Madkhlisme, mereka menyerang dan menyudutkan gerakan perlawanan rakyat Gaza yang diwakili HAMAS.

‎Sejumlah syekh Salafi menyerang Hamas karena melakukan operasi Thoufan Al-Aqsa. Di antaranya ada salah seorang dari mereka berasal dari Arab Saudi mengatakan bahwa Gerakan Islam HAMAS adalah “entitas keburukan sejati” lalu menuduh bahwa HAMAS adalah penyebab kehancuran yang menimpa keluarga-keluarga di Gaza.

1. Seorang Syekh Salafi

‎Dia berkata di Twitter:
“Waspadalah wahai umat Muslim terhadap HAMAS, sebab HAMAS adalah keburukan yang meluas.” (@HabibaHodroj) ‎‎3 November 2023‎

‎Akun lain menuduh bahwa Israel telah membantu Hamas melakukan operasi dan mengorbankan warganya untuk melaksanakan rencana untuk menggusur warga Gaza secara paksa.‎

2. Syekh Salafi dari Bahrain

‎Seorang syekh Salafi dari Bahrain menyerang pejuang Hamas, dengan mengatakan mereka adalah: “Teroris, Ikhwanul Muslimin dan Khawarij;” dan bahwa kelompok Hamas adalah penyebab kehancuran rakyat Gaza.‎

3. Syekh Said Ruslan dari Mesir

‎Seorang Syaikh Salafy Madkhalisme satu lagi dari Mesir, Sheikh Mohammed Raslan, mengatakan bahwa Hamas adalah produk buatan Yahudi Amerika yang diciptakan oleh Tentara Salib dan Hamas adalah Rafidhah (Syiah).

‎Dia juga menyebut mereka “Khawarij kontemporer”, berdasarkan fatwa syekh al-Madkhali, Rabi’ al-Madkhali, bahwa-, “Ikhwanul Muslimin tidak meninggalkan asal-usul Islam kecuali untuk melakukannya.”

4. Seorang Syekh Saudi, Ibrahim Al-Muhaimeed

‎Dia berkata: “Apa yang terjadi di Gaza adalah jihad demi syetan, dan itu adalah fitnah, bukan peperangan yang sah secara syariah!” ‎

Mungkin maksud dia, apa yang terjadi di Arab Saudi dengan maraknya tarian-tarian erotis, khmar, dan prostitusi bagian dari jihad fi sabilillah..??

5. Syekh Salafi dari Teluk

‎Said bin Halil al-Omar dan Saad bin Shayem al-Anzi, mengatakan bahwa Hamas adalah keburukan dan tumbuh dari pelukan Rafidhah. Juga mengatakan, Hamas adalah gerakan yang disusupi dan menyesatkan; dan bahwa mereka telah “memprovokasi musuh (Israhell) dan memberinya pembenaran untuk menumpahkan darah Muslim, dan melanggar hukum Islam.”‎

Bukti ceramah: “‎Palestina dan Kelompok-kelompok Bayaran Penyebab Kehancuran.”
‎Pembicara: Syekh Said bin Halil Al-Omar‎.

6. Syekh Mahmoud Al-Radwani

‎Dia bicara di saluran Salafi al-Islah, bahwa Hamas adalah sabuk pengaman bagi Israel. Mengutip saluran Israel yang mengatakan bahwa gerakan Hamas adalah garis pertahanan pertama kami.
Syekh ini menuduh Hamas berusaha melalui pertempurannya dengan Israel untuk mendapatkan “sorotan media”.‎

7. Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili

‎Salafi Saudi ini menyimpulkan, posisi banyak Salafi tentang peristiwa tersebut dengan mengatakan bahwa, “Posisi kami dalam masalah Palestina sejalan dengan posisi penguasa!” ‎

‎Sebuah artikel yang menarik di situs web Ibrani:‎ ‎ “Apakah Madkhalisme teman Negara Israel?”‎

The Times of Israel menerbitkan sebuah artikel pada 28 Desember 2023, berjudul: “Apakah Madkhalisme (Salafisme Madkhali) Bersahabat dengan Negara Israel?”‎

‎Judul utama itu menampilkan foto seorang pendakwah Aljazair, Chamsi Ben Safi, yang digambarkan surat kabar itu sebagai: “Seorang sarjana sekte yang mendukung normalisasi Muslim dengan Israel.”‎

‎Ibnu Safi berafiliasi ke dalam gerakan Salafi Madkhalisme dan termasuk kader pendukung Rabi’ al-Madkhali.‎

‎Yang terakhir, seorang syekh Salafi Saudi, dianggap sebagai pendiri apa yang dikenal sebagai gerakan Madkhalisme, yang mengadopsi kesetiaan mutlak kepada rezim penguasa.‎

‎Rabi al-Madkhali sebelumnya menentang revolusi Musim Semi Arab, menyerang Ikhwanul Muslimin, dan mendukung pemimpin kudeta Khalifa Haftar di Libya, menurut Al Jazeera, 7 April 2018.‎

Raji Khan, penulis laporan koran Israel mengatakan dengan jelas bahwa, “Salafy Madkhlisme adalah gerakan pemikiran Islam yang tujuannya LEBIH BANYAK kesesuaian dengan target, tujuan, taktik, dan operasi strategis negara Israel.”

Menurutnya, gerakan Salafy Madkhalisme yang sebagian agen Israel menyebutnya sebagai Salafy Intelejen, yang memiliki ciri khas:
. Menolak keras demonstrasi melawan pemerintahan yang sah
. Menolak menyampaikan nasehat kepada penguasa secara terang-terangan di publik.

Bagi Israel, Salafy Madhalisme merupakan harta karun untuk merealisasikan target-target dan taktik strategis Israhell.

Ia menegaskan, bagi kelompok ini, sama sekali tidak ada keberatan dengan rezim-rezim dunia Arab dan juga tidak keberatan dengan upaya normalisasi hubungan dengan Israel.

Ia menambahkan, “Yang mencengangkan adalah, bahwa kelompok Salafy Madkhalisme adalah gerakan yang mempromosikan ide untuk mengusir seluruh rakyat Palestina dari Tepi Barat dan Gaza. Sebagaimana gerakan ini memperkuat landasan syariat bagi negara Israel di seluruh tanah-tanah Palestia, yang berlawanan dengan gerakan-gerakan problematik secara politik dari gerakan-gerakan yang terpengaruh dengan Ikhwanul Muslimin.”

Baginya, gerakan Salafy Madkhalisme, telah memberikan dukungan kepada negara Israel LEBIH BESAR daripada dukungan yang Israel terima dari partai-partai sekuler Barat, dimana gerakan Salafy Madkhlisme, mendukung normasliasi hubungan dengan Israhel dan mengakui keabsahan negara Tel Aviv.

Demikian sekilas tentang Salafi Madkholisme, bersumber dari artikel di atas. Terima kasih. 🙏

Diedit lagi: SamWas.

Komentar