Oleh: Made Supriatma (jurnalis dan peneliti)
Saban liat ibuk ini muncul di lini masa saya, saya selalu nyengir dan ingin tahu. Saya tahu, pekerjaan dia adalah ‘tukang plintir’ yang dibungkus dengan istilah seperti “Deputi” apa di BGN. Pokoknya dia tukang ngomong. Dan segala macam cara dia lakukan. Dari nangis hingga tampak keibuan.
Tapi sudahlah. Loyalitas dia terhadap junjungannya patut diacungi jempol. Dia loyal, jatuh bangun bersama junjungannya. Dan kini, menjadi rejekinya, mengelola sebuah program dengan dana ratusan trilyun rupiah. Dia memberi makan anak-anak Indonesia.
Alasan pun dibikin. Mengatasi stunting, katanya. Namun orang dengan mudah mendapati bahwa angka stunting Indonesia berada di bawah standar WHO, yakni 20%. Lagipula, stunting itu diatasi dalam masa 100 hari kehidupan. Artinya, sejak ibu hamil hingga ke usia 2 tahun.
Tapi, bum! Program ini ajaib. Anak-anak SMA pun mendapat MBG. Mereka tidak stunting tentu saja. Mereka cuman jerawatan. Nah, itulah yang dikerjakan Wapres yang Anda cintai: memberantas jerawat.
Dan tentu, Wapres kesayangan Anda ini, memberi anak-anak MBG dengan telor dan lele goreng sebagai menu utama. Alhasil, anak-anak ini jadi tambah jerawatnya. Dari sanalah, Wapres Anda yang sering tidak tahu apa yang dikerjakan itu punya sesuatu yang dikerjakan. Yakni, memberikan krim anti jerawat. Eh, jangan dipegang, katanya ketika ketemu anak-anak SMA. Nanti tambah banyak. Suaranya memang halus dan pelan. Maklum putra Solo.
OK balik ke Ibuk yang bikin mules eh mual eh … Dia bilang kalau negara menyediakan MBG walau anak-anak liburan sekolah. Ya, makanan tetap disiapkan, Sodara-sodara. Anak-anak kalau mau, boleh ambil di sekolah.
Jadi negara ini sangat baik hati. Makanan tetap disiapkan. Anak-anak yang mau, ambil ke sekolah. Kalau tidak mau ya tidak apa-apa. Program ini harus jalan terus. Anak-anak sekolah atau libur. MBG itu seperti matahari. Selalu terbit entah suasana hati Anda sedang enak atau kesal.
Negara itu seperti sang Surya menyinari dunia — diminta atau tidak selalu hadir. Ia jalan terus karena sudah ada anggarannya. Apakah ketika membuat anggaran, haris libur tidak diperhitungkan? Nah, itu kita tahu jawabannya. Tapi MBG di hari libur kayaknya bisa menyalurkan lebih banyak cuan.
Begitulah. Tapi seperti apa MBG di saat liburan sekolah? Saya mendapat beberapa foto “menu” MBG saat anak-anak liburan. Banyak MBG diberikan untuk 3-5 hari sekaligus.
Bila anak Anda penerima MBG, saya mendorong Anda untuk memposting “menu’ yang diterima anak Anda itu di media sosial. Seperti yang akan saya lakukan dibawah ini.
Ada beragam makanan yang dibagikan sekaligus untuk beberapa hari. Ada yang memberikan ketela rambat utuh 🙂 Ada juga yang memberikan buah nanas utuh. Saya membayangkan pesannya: setiap hari satu iris selama lima hari. Setelah habis, jangan lupa tanam pucuknya sehingga 8 bulan lagi kamu panen nanas. Negara ini baik hati sekali, kan?
👇👇



















Komentar