Kualitas anggota DPR emang begini

Ibarat ada orang pesan nasi goreng sapi, mintanya 100% halal. Tetapi yang keluar adalah nasi goreng sapi dengan campuran 3,5% daging babi.

Pas diprotes, eh tetiba ada orang lain yang nggak ada urusannya menjawab: “Ini lebih enak, lebih yummy!”.

Helaaaw… itu kan ngawur, sebab masalahnya bukanlah di soal apakah enak atau enggak enak, akan tetapi barang yang dikasih tak sesuai dengan spesifikasi pesanan.

Inilah yang terjadi dengan BBM Pertamina, Vivo & BP itu mau beli bensin murni, tetapi yang datang ternyata dicampur dengan 3,5% Ethanol. Ketika dipertanyakan, eh ada orang yang nggak ada urusannya sama jual beli bilang, “Justru kualitas BBM Pertamina standar tinggi. Ini strategi transisi energi, ramah lingkungan. POM Bensin swasta jangan cuma cari untung.”

Lah, kalau logika kayak gini dibenarkan, besok-besok orang beli minyak goreng yang dicampur air, lalu ada yang bilang: “Demi kesehatan, biar kolesterolnya turun.”

Sekali lagi, inti masalahnya sederhana, yaitu: konsumen tak dapat barang sesuai dengan spesifikasi yang dipesannya. Terus entah dari mana so-called anggota DPR nyerocos bawa-bawa jargon “standar tinggi”, “ramah lingkungan” sambil bilang “agar jangan hanya cari untung”.

Asli keasbunan yang super stupid lah…!

(Arsyad Syahrial)

Komentar