KH. Luthfi Bashori: BAHAYA Peter Berkowitz & Charles Holland Taylor jelmaan SNOUCK HURGRONJE yang dipelihara oleh jajaran Tanfidz PBNU

KH LUTHFI BASHORI:

BAHAYA PETER BERKOWITZ & CHARLES HOLLAND TAYLOR JELMAAN SNOUCK HURGRONJE ERA SEKARANG YANG DIPELIHARA OLEH JAJARAN TANFIDZ PBNU.
PERLU ADA “RESHUFFEL” TANFIDZ
NU BUTUH PEMIMPIN YANG AMANAH, BERANI MENENTANG AKTIFIS PRO IDEOLOGI LIBERAL BARAT, ZIONIS ISRAEL & KOMUNIS

***

🔵Peter Berkowitz adalah seorang ilmuwan politik dan sarjana hukum Amerika yang dikenal karena pandangan dan dukungannya terhadap Israel. Ia saat ini menjabat sebagai Tad and Dianne Taube Senior Fellow di Hoover Institution, Universitas Stanford, dan juga sebagai kolumnis untuk RealClearPolitics.

Latar Belakang dan Pandangan tentang Israel

  • Akademisi Pro-Israel: Berkowitz secara terbuka dikenal sebagai akademisi yang pro-Israel dan pro-Zionis, sering kali membela kebijakan militer Israel melalui tulisan dan orasi publiknya.
  • Publikasi: Ia telah menulis beberapa buku dan banyak artikel tentang Israel, termasuk “Israel and the Struggle over the International Laws of War” (2012) dan yang terbaru “Explaining Israel: The Jewish State, the Middle East, and America” (2025). Dalam karyanya, ia berpendapat bahwa hukum internasional sering disalahgunakan untuk mengkritik hak Israel dalam membela diri.
  • Kontroversi di Indonesia
    Peter Berkowitz menjadi sorotan dan menuai kecaman luas di Indonesia pada bulan Agustus 2025 setelah diundang sebagai pembicara utama dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI).
    Berkowitz juga sebelumnya pernah diundang dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU)
  • Saat ini, Peter Berkowitz tetap aktif sebagai akademisi di Hoover Institution dan terus mempublikasikan pandangannya mengenai Israel dan isu-isu politik lainnya.

***

🔴Charles Holland Taylor, warga negara Amerika, baru-baru ini menjadi tokoh sentral dalam kontroversi besar di Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, karena dugaan afiliasinya dengan jaringan Zionis dan aktivisme pro-Israel. Masalah ini menyebabkan pemecatannya sebagai Penasihat Khusus Urusan Internasional untuk Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Detail Utama Kontroversi

  • Pemecatan dari Jabatan: Holland Taylor secara resmi diberhentikan dari peran penasihatnya oleh Rais Aam (Pemimpin Tertinggi) PBNU, KH Miftachul Akhyar, pada akhir November 2025. Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat harian Syuriah PBNU pada 20 November 2025.
  • Dugaan Afiliasi Zionis: Holland Taylor telah menjadi sumber kekhawatiran di kalangan ulama NU selama beberapa waktu karena dugaan hubungannya dengan kelompok-kelompok Zionis internasional. Ia secara khusus dituduh berperan penting dalam mengundang Peter Berkowitz, seorang pendukung setia dan pembela tindakan Israel dalam hukum internasional, untuk menjadi pembicara di acara Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN NU).
  • Konflik Internal PBNU: Kontroversi seputar afiliasi Holland Taylor dan undangan Berkowitz telah meningkatkan ketegangan internal di PBNU, dengan beberapa anggota Syuriah menuntut pengunduran diri atau pemecatan Gus Yahya sebagai Ketua Umum karena membiarkan kegiatan yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar NU dan tidak pantas di tengah konflik dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.
  • Latar Belakang Holland Taylor: Terlepas dari kontroversinya, Holland Taylor dikenal sebagai tokoh yang mempromosikan gagasan-gagasan Islam yang progresif dan toleran. Ia mendirikan LibForAll Foundation bersama Presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pada tahun 2003, dan kemudian mendirikan Bayt Ar-Rahmah bersama Gus Yahya dan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) pada tahun 2014, bekerja pada inisiatif-inisiatif global untuk melawan ekstremisme dan mempromosikan “Islam Kemanusiaan”.

Komentar