Ketika saya diundang beberapa teman Kristen keturunan biologis PKI, saya ditanya, mengapa kok saya masih mempercayai narasi G30SPKI 1965 ala Orde Baru?

✍️Arif Wibowo

Ketika saya diundang beberapa teman Kristen keturunan biologis PKI, saya ditanya, mengapa kok saya masih mempercayai narasi 1965 ala Orde Baru.

Saya jawab, kebetulan saya ini dapat cerita soal PKI bukan hanya dari narasi Orde Baru, tapi juga dari sesepuh NU, Masyumi bahkan juga dari tokoh PNI tua di lereng Merbabu.

Kecenderungan yang saya lihat dari keturunan PKI memang, kalau yang Kristen mereka menampilkan sisi heroik leluhur mereka sebagai musuh Orde Baru. Sedangkan kalau keturunan yang muslim, banyak yang bilang, sing wis yo wis (yang sudah ya sudah). Ada masa depan baru yang musti disambut.

Oleh karena itu, saya mengapresiasi dengan kerja anak muda JIB (Jejak Islam untuk Bangsa) yang cukup serius mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu dan dimana posisi umat Islam.

Mereka sudah membukukan riset mereka, bukan cuma riset kepustakaan tapi juga mengunjungi saksi atau yang masih terkait dan terbitlah buku “Dari Kata Menjadi Senjata.” Ada nyempil sedikit tulisan saya di buku itu.

Yang saya suka dari anak-anak muda JIB dikarenakan mereka tidak mau dikoptasi isi kepalanya, mereka kritis, punya tradisi riset dan berpikiran terbuka.

Sepertinya buku “Dari Kata Menjadi Senjata” harus dicetak ulang.

Buku “Dari Kata Menjadi Senjata” adalah sebuah karya yang ditulis oleh tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) dan Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) pada tahun 2017, yang membahas mengenai konfrontasi antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan umat Islam di Indonesia, serta upaya rekonsiliasi di antara keduanya. Buku ini menyajikan berbagai sisi konfrontasi PKI dengan umat Islam dan memuat wawancara dengan sejumlah saksi peristiwa sejarah.

Detail Buku:

  • Judul: Dari Kata Menjadi Senjata: Konfrontasi Partai Komunis Indonesia dengan Umat Islam
  • Penulis: Beggy Rizkiansyah, dkk.
  • Tahun Publikasi: 2017
  • Penerbit/Penyusun: Jurnalis Islam Bersatu (JITU) dan Jejak Islam untuk Bangsa (JIB)
  • Fokus: Membahas secara mendalam mengenai konfrontasi antara PKI dengan umat Islam di Indonesia, mulai dari masa kelahiran PKI hingga peristiwa Pemberontakan Madiun 1948.
  • Tujuan: Memberikan gambaran yang lebih luas dari berbagai sisi konfrontasi yang terjadi dan menjawab isu yang berkembang terkait sejarah PKI dan umat Islam.
  • Metodologi: Tim JITU dan JIB melakukan peliputan dan wawancara langsung dengan para saksi peristiwa sejarah di beberapa daerah di Jawa pada tahun sebelumnya.

Komentar