Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar merilis estimasi kerugian negara sementara akibat kebakaran hebat yang melanda Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan Andi Pangeran Pettarani. Peristiwa yang dipicu aksi massa itu disebut menimbulkan kerugian mencapai Rp253,4 miliar. Angka fantastis tersebut diperoleh dari perhitungan cepat tim BPBD di lapangan, yang menilai dampak tidak hanya pada bangunan, tetapi juga kendaraan dan perlengkapan yang ikut terbakar. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Muhammad Fadli Tahar, menyampaikan bahwa data ini masih bersifat sementara dan kemungkinan besar bisa bertambah seiring kajian lebih lanjut.
Dalam laporan BPBD, kerugian terbesar ditimbulkan dari puluhan kendaraan yang hangus di area parkir. Tercatat, sebanyak 67 unit mobil roda empat rata-rata ditaksir Rp200 juta per unit sehingga total mencapai Rp13,4 miliar. Selain itu, 15 sepeda motor juga ikut terbakar dengan nilai kerugian sekitar Rp240 juta. Dari sisi bangunan, gedung berlantai empat dengan luas tiap lantai 400 meter persegi hampir seluruhnya terbakar. Kondisi ini diperparah dengan alat serta perlengkapan kantor yang musnah, sebagian besar tidak lagi dapat dikenali karena akses ke ruang dalam sangat berisiko akibat bangunan rawan runtuh.
Tak hanya kerugian fisik, pihak BPBD juga menyoroti hilangnya dokumen dan arsip penting milik lembaga legislatif daerah tersebut. Kehancuran arsip dinilai sebagai kerugian tak ternilai, karena banyak data tidak bisa digantikan kembali. Selain itu, dampak lanjutan berupa terganggunya layanan pemerintahan, relokasi rapat, hingga biaya pemulihan operasional diprediksi menambah besar nilai kerugian ekonomi yang nyata. Fadli menegaskan bahwa perhitungan saat ini baru sekadar estimasi awal, dan jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar jika seluruh komponen dihitung secara rinci.
Kerusuhan yang berujung pembakaran kantor DPRD Makassar ini terjadi pada Jumat malam, 29 Agustus hingga dini hari 30 Agustus 2025. Tidak berhenti di satu lokasi, massa kemudian melanjutkan aksinya ke Jalan Urip Sumoharjo dan kembali membakar Kantor DPRD Sulsel. Aparat kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengungkap aktor di balik aksi brutal tersebut. Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono menyatakan pihaknya telah mengantongi gambaran mengenai kelompok yang diduga menjadi dalang. Ia memastikan penegakan hukum akan segera dilakukan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.







Komentar