Kereta Cepat Sudah Rugi Rp 5,8 Triliun

Bayangan kebanggaan atas beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) justru berbalik jadi beban berat bagi BUMN yang terlibat. Alih-alih menghasilkan laba, layanan transportasi ikonik ini malah terus membukukan kerugian hingga triliunan rupiah.

Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat kerugian besar yang ditanggung PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), anak usaha KAI yang merupakan pemegang saham mayoritas PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

  • Pada tahun 2024 saja, PT PSBI merugi hingga Rp 4,195 triliun.
  • Kerugian ini berlanjut di semester pertama 2025 dengan catatan minus Rp 1,625 triliun.
  • Total kerugian hingga saat ini Rp 5,820 triliun.

Salah satu tokoh dan ekonom senior yang paling getol menolak proyek Kereta Cepat saat itu adalah almarhum Faisal Basri.

Faisal Basri mengkritik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan menyatakan, “sampai kiamat” proyek itu tidak akan balik modal berdasarkan perhitungan ekonominya, yang merujuk pada proyeksi waktu pengembalian modal yang sangat lama, bisa lebih dari 100 tahun.

Tapi kritik Faisal Basri saat itu malah diketawain pemerintah. Dianggap konyol. (lihat video jejak digital Liputan KOMPAS di bawah)

👇👇

Komentar