Kaum Munafik mencela Mujahidin saat kalah, tapi menjilat saat menang

✍️Ustadz Anshari Taslim

Saya tulis ini dulu tahun 2019 ketika maraknya netizen mengatasnamanakan dakwah salafi yang kokoh makanya digelari “kokohiyun” menyalahkan para pejuang Syria dan menganggap merekalah biang kerusakan yang terjadi di negeri itu. Tuduhan kokohiyun: Para pejuang itu adalah haraky hizbi tukang demo, jauh dari manhaj salaf dll.

Mereka menganggap jihadnya tidak syar’iy, atau kalaupun wajib hanya untuk penduduk sana, orang luar diharamkan ikut berjuang karena tak ada izin waliyul amri atau hanya akan memperlebar fitnah dll.

Alasannya persis seperti yang mereka tuduhkan kepada perlawanan Gaza saat ini, tak ada izin waliyul amri, memberontak kepada pemerintah yang meski kafir tapi keadaan lemah mengharamkan pemberontakan, menyebabkan rakyat sipil menderita dll.

Ketika Allah berikan kemenangan kepada mujahidin Syria dan berhasil meruntuhkan rezim Assad yang telah berkuasa 50 tahun lebih, mereka yang dulu mengecam mujahidin pun mulai ngeles bahkan ada yang memuji.

Mereka hanya mendukung saat berhasil tapi tak mau menemani proses perjuangan itu sendiri. Persis karaktek munafikin yang Allah gambarkan dalam surah An-Nisa` ayat 72-73:

72. Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata: “Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka.”

73. Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia: “Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)”.

Komentar