Kasus perselingkuhan yang diumbar di media hanya membawa luka pada si anak ketika kelak mereka membaca/melihat… Kalah atau menang tetap anak yang jadi abu…
(Mila Machmudah Djamhari)
***
Masa dimana aib-aib rumah tangga dan urusan pribadi terlalu di-Up di media sosial ini bener-bener berbahaya.
Al-Quran mengisyaratkan kalau ada masalah maka berusahalah untuk memperbaiki masalahnya, kalau gak bisa utus orang lain untuk bantu berdamai seandainya bener-bener pingin kebaikan.
Yang dengan hal ini niscaya Allah berikan taufiq pada keduanya,
{ وَإِنۡ خِفۡتُمۡ شِقَاقَ بَیۡنِهِمَا فَٱبۡعَثُوا۟ حَكَمࣰا مِّنۡ أَهۡلِهِۦ وَحَكَمࣰا مِّنۡ أَهۡلِهَاۤ إِن یُرِیدَاۤ إِصۡلَـٰحࣰا یُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَیۡنَهُمَاۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِیمًا خَبِیرࣰا }
“Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” [Surat An-Nisa’: 35]
Adapun ketika urusan pribadi, terlebih urusan rumah tangga di-Up di medsos maka sangat mungkin yang terjadi adalah makin panas, makin runyam dan makin tak terkontrol oleh kedua belah pihak.
Jujur kalau ada urusan-urusan pribadi atau terlebih khusus urusan rumah tangga orang, ana bener-bener khawatir mengomentari bahkan untuk ikut-ikutan nge-Up.
Khawatir Allah berikan ujian-ujian yang semisal ke ana pribadi, dan ternyata diuji dengan perlakuan semisal, karena kota gak tau sekuat apa diri kita dalam menghadapi fitnah-fitnah duniawi ini.
Usahakan jangan terlalu ikut campur urusan pribadi dan rumah tangga orang lain, biar pihak-pihak yang berwenang saja yang mengurusnya.
hamba yang dhoif,
(Aboud Basyarahil)







Komentar