
“JERUK MAKAN JERUK”
Sebenarnya soal palak-memalak itu bisa dikatakan sudah menjadi identitas Polisi. Maksud saya Polisi di film-film India.
Agak mengherman juga kalau ternyata ada juga di Polisi Dunia Nyata.
Saya kurang paham berapa penghasilan “halal” seorang Kapolres. Tapi kalau melihat kehidupan beberapa Polisi yang jabatannya baru setingkat Kapolsek atau Kasat-Kasat, prediksi saya sekitar 200-300 juta lah sebulan.
Kalau prediksi saya ini benar, seharusnya tidak pantas lagi seorang Kapolres “memalak” Anak Buahnya.
Yang benar itu, sesekali kasih hadiah lah. Mosok anak buah dipalak juga? Ntar anak buah malak siapa? Ya pilihannya cuma masyarakat lah…
Nah, kalau Penghasilan seorang Kapolres tidak sampai 200-300 jutaan sebulan, justru misterinya semakin besar ini.
Darimana biaya hidup mewah banyak Kapolres-kapolres yang sudah lazim kita lihat?
Ya jangan langsung berburuk sangka juga. Bisa juga dari bantuan dari keluarga dan “keluarga”.
Namanya Kapolres biasanya dari Akpol. Rata-rata Akpol keluarga cukup berada. Jadi ketika si Anak berkarir, mengabdi kepada Negara, boleh dong keluarga terus mensupport.
Nah, “Keluarga” dalam tanda kutip lain lagi. Ketika seseorang punya jabatan, biasanya banyak orang yang berusaha mendekat.
Kalau Jabatan itu berkaitan dengan hukum dan Penegakan Hukum, yang berusaha mendekat adalah orang-orang yang berpotensi bermasalah dengan hukum. Kita sebut saja Pengusaha.
Pengusaha itu kan banyak. Ada Pengusaha Illegal logging. Ada Pengusaha Tambang Illegal. Ada Pengusaha Judol. Dan banyak macam lagi.
Nah, “keluarga-keluarga” model gini biasanya paling royal untuk “mensupport” semua Pejabat yang berkaitan dengan hukum.
Ini bukan tuduhan loh. Cuma sekedar opini yang bisa saja terjadi tapi bisa jadi ya memang terjadi….
Kita kembali ke Jeruk makan Jeruk ini. Ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Bukan cuma buat satuan Coklat ya. Tapi juga satuan Hijau.
Kalau semisal ada Anak Buah mereka, katakanlah anggota Polres yang diperbantukan untuk Pengamanan ke Instansi lain, sebut saja kalau Polisi di Bank, pihak Bank kasih gaji jugakah?
Kalau menurut saya kemungkinan iya. Nah, pertanyaannya apakah Komandan dalam hal ini Kapores dapat bagian?
Kalau jawabannya iya lagi, berarti penghasilan Kapores ratusan juta tiap bulan masuk akal.
Anggap saja di Kota Manila. Ada berapa puluh Bank disana. Anggap saja ada 20, kalau dapat bagian 2 juta saja perbulan, dari Bank berarti ada tambahan 40 juta?
Terus kenapa masih malak anak buah?
Kurang bersyukur ngana pak….
(AZWAR SIREGAR)







Komentar