
Laporan dari Indonesia Business Post yang beredar di media sosial menyebutkan, hasil investigasi mereka di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China menemukan ada 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan (food tray) untuk pasar global, termasuk salah satunya diduga untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia.
Laporan tersebut mengklaim adanya dugaan praktik pemalsuan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China, penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam.
Selain itu ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.
Terkait dengan itu, Badan Gizi Nasional (BGN) akan melakukan pengecekan mendalam atas dugaan ompreng MBG dari Chaoshan, China. “Sedang check and recheck (diperiksa kembali),” kata Kepala BGN Dadan Hindayana dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (27/8/2025).
Dadan juga menyatakan pihaknya selama ini belum pernah melakukan pengadaan ompreng untuk Program MBG. “BGN kan belum pernah mengadakan,” ucapnya
Investigasi
Hasil lengkap investigasi yang dilakukan Indonesia Business Post bisa dibaca di link di bawah ini







Komentar