Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana tengah menjadi sorotan usai beredar isu dirinya kerap meminta air galon untuk mandi saat melakukan kunjungan kerja ke daerah pelosok. Kabar ini mencuat setelah curhatan seorang aparatur sipil negara (ASN) viral di media sosial.
Mengutip laporan cabinetcouture, seorang warganet yang mengaku sebagai pegawai Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa dirinya sering kewalahan memenuhi berbagai permintaan sang menteri. Salah satunya disebutkan ketika kunjungan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
“Kalau beliau ke daerah pelosok seperti Labuan Bajo, selalu minta air galon khusus untuk mandi,” ungkap seorang pegawai, seperti dikutip dari unggahan yang viral di Instagram.
Sejumlah pegawai lain di Kemenpar juga disebut-sebut membenarkan hal tersebut. Air galon yang biasanya digunakan untuk kebutuhan minum, justru diminta secara khusus untuk keperluan mandi sang menteri.
Isu ini langsung memicu perbincangan luas di kalangan publik. Banyak yang menilai permintaan tersebut berlebihan dan mencerminkan tingginya standar pribadi yang justru membebani para pegawai pendamping. Kritik juga bermunculan di media sosial, menyoroti gaya kepemimpinan yang dinilai “ribet” dan tidak peka dengan kondisi di lapangan.
Meski demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pariwisata mengenai benar tidaknya kabar tersebut. Publik pun mendesak agar ada klarifikasi, mengingat isu ini menyangkut transparansi penggunaan fasilitas negara dalam kunjungan kerja pejabat tinggi.
Labuan Bajo sendiri dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, namun di beberapa wilayah pelosoknya, ketersediaan air bersih memang masih terbatas. Kondisi ini turut menjadi sorotan, apakah benar alasan permintaan air galon berkaitan dengan keterbatasan infrastruktur atau murni preferensi pribadi sang menteri.
Komentar