Gila! Calon Senator di AS Nekat Mau Bakar Al-Qur’an

Kontroversi politik di Amerika Serikat kembali memanas setelah Jake Lang, calon senator Partai Republik dari kubu sayap kanan, memicu kemarahan publik akibat aksinya yang dianggap sangat provokatif dan anti-Islam. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/11/2025) di Dearborn, Michigan, sebuah kota yang dikenal sebagai salah satu pusat komunitas Muslim-Amerika terbesar di negara tersebut.

Dalam aksi unjuk rasa bernuansa anti-Islam yang ia pimpin, Lang tertangkap kamera diduga berupaya membakar Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Kejadian ini sontak memicu ketegangan di lokasi dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Menurut rekaman video yang beredar, Lang terlihat memegang cairan pemantik api saat melemparkan sebuah mushaf Al-Qur’an ke tanah. Tindakan tersebut membuat massa berteriak marah. Beruntung, seorang jurnalis Amerika-Libanon, Abbas Abu Khader, dengan cepat menyambar kitab suci itu sebelum Lang sempat membakarnya. Aksi sigap itu mencegah insiden yang bisa berujung kerusuhan lebih besar.

Tidak berhenti di situ, video lain menunjukkan Lang memukulkan bungkusan daging babi (bacon) ke arah Al-Qur’an. Tindakan yang dianggap sebagai penghinaan besar terhadap umat Islam ini memicu adu mulut antara para pendukung Lang dan warga Dearborn yang marah hingga situasi hampir tak terkendali.

Kericuhan kemudian berlanjut ke ruang Dewan Kota Dearborn, di mana Lang kembali melontarkan pernyataan kontroversial bernada rasis dan xenofobia. Ia menyinggung teori konspirasi “great replacement,” yang mengklaim adanya upaya mengganti populasi kulit putih dengan imigran non-kulit putih, sebuah narasi yang telah berkali-kali dibantah oleh para ahli. Di hadapan sejumlah pejabat terpilih yang sebagian merupakan Muslim-Amerika, Lang dengan lantang berkata, “Kami tidak menginginkan Anda di negara kami,” sambil menuduh imigran kulit putih sedang “diusir” dan menuding imigran non-kulit putih “berkembang biak lebih cepat.”

Jake Lang sendiri bukan tokoh asing dalam kontroversi politik. Ia sebelumnya mendapat pengampunan dari mantan Presiden Donald Trump atas keterlibatannya dalam penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Insiden di Dearborn ini kembali menegaskan meningkatnya retorika kebencian, isu anti-imigran, serta polarisasi politik yang semakin tajam di Amerika Serikat menjelang kontestasi politik penting. Banyak pihak memperingatkan bahwa tindakan provokatif seperti ini berpotensi memperdalam perpecahan sosial dan memicu konflik horizontal di masyarakat.

Komentar